Kenapa Suhu Panas Sebabkan Sakit Kepala Hebat?
- Pixabay
JAKARTA – Beberapa hari belakangan ini cuaca panas menyengat melanda Indonesia. Bahkan suhu di beberapa kota di pulau Jawa sempat menyentuh angka 40 derajat. Sementara itu, pada pekan ini wilayah Jakarta sendiri suhu tertinggi mencapai 37 derajat.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati ini berkaitan dengan hawa panas yang melanda sejumlah kawasan di Indonesia di tengah musim kemarau. Di sisi lain, menurutnya saat ini tren global juga menunjukkan ada peningkatan suhu di berbagai belahan dunia imbas perubahan iklim. Scroll lebih lanjut ya.
Ada berbagai dampak yang ditimbulkan seiring dengan meningkatnya suhu panas di Indonesia. Salah satu yang sering dikeluhkan adalah sakit kepala. Lantas mengapa suhu panas bisa menyebabkan sakit kepala?
Melansir laman medical news, sakit kepala akibat panas kemungkinan besar tidak disebabkan oleh panas itu sendiri. Dalam kebanyakan kasus, penyebabnya adalah pemicu lain yang berhubungan dengan panas.
Berikut ini adalah beberapa pemicu umum sakit kepala pada suhu panas:
Menurut Baylor College of Medicine, kemungkinan penyebab sakit kepala yang berhubungan dengan panas sebenarnya adalah dehidrasi. Dehidrasi memicu sakit kepala karena kekurangan cairan menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
2. Penyakit yang berhubungan dengan panas
Penyakit yang berhubungan dengan panas sering terjadi selama bulan-bulan kemarau. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti heatstroke dan kelelahan akibat panas, dapat dicegah.
Maka dari itu, seseorang harus membatasi waktunya di lingkungan panas dan menghindari olahraga berlebihan di cuaca panas. Jika seseorang mengalami kelelahan akibat panas atau sengatan panas, sakit kepala adalah gejala yang umum.
3. Pemicu sakit kepala lainnya
Beberapa pemicu lingkungan berpotensi menyebabkan terjadinya sakit kepala atau migrain. Menurut American Migraine Foundation, beberapa potensi pemicu sakit kepala atau migrain yang umum terjadi pada bulan-bulan kemarau antara lain seperti terlalu terpapar banyak sinar matahari atau cahaya, dehidrasi karena kurang minum, wewangian dari parfum atau tabir surya, tidak mengikuti rutinitas dengan melewatkan makan, tidak mengikuti rutinitas dengan melewatkan pengobatan
obat menjadi kurang efektif pada suhu yang lebih tinggi, hingga berolahraga di cuaca panas.
Migrain dan suhu panas
Penderita migrain seringkali mengalami gejala lain selain rasa sakit yang parah di kepala.
Menurut Woman's Health, gejala migrain dapat meliputi sakit kepala yang hebat dan berdenyut di satu atau kedua sisi kepala, kepekaan terhadap cahaya, mual, muntah
aura, yang mempengaruhi sekitar 1 dari 5 orang dengan migrain.