Bidan di Desa Terpencil, Hardinisa Syamitri Sempat Dianggap Aneh hingga Dipercaya Masyarakat
- Istimewa
VIVA – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di bidang kesehatan, Hardinisa Syamitri bercerita tentang pengalamannya saat bertugas di Jorong Luak Bega, Talang Anau, Kecamatan Gunung Omeh, Sumatera Barat pada 2006 silam.
Saat itu Jorong Luak Bega merupakan kampung kecil yang dihuni sekitar 500 jiwa dan saat malam daerah tersebut sangat gelap akibat belum adanya listrik dan sinyal telekomunikasi.
Di sana dia ditugaskan sebagai bidan hingga namanya dikenal sebagai Bidan Icha. Kehadirannya di Jorong Luak Bega adalah yang pertama setelah tiga tahun desa tersebut tidak memiliki bidan.
Icha mengatakan, pada awal kehadirannya masyarakat sama sekali tidak menyambutnya dengan baik. Bahkan, beberapa ada yang menganggapnya aneh. Sebab, kata dia, masyarakat setempat saat itu masih sangat mempercayai dukun.
“Saya beranggapan hal tersebut merupakan tantangan untuk mengubah pola pikir masyarakat,” ujar Icha dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, 21 Oktober 2023.
Strategi awal yang dilakukan Icha untuk bisa dekat dengan masyarakat di sana ialah dengan menggandeng sejumlah dukun beranak. Setelah itu, barulah ia meyakinkan masyarakat dengan penjelasan yang ringan.
Icha menyampaikan kepada masyarakat bahwa dirinya dapat membantu proses persalinan dan pengobatan warga sebagai perpanjangan tangan dari dinas kesehatan setempat.
“Perlahan, masyarakat menyadari bahwa saya memiliki keahlian untuk membantu persalinan. Ada suatu peristiwa, bayi yang lahir tidak dapat menangis. Saat dukun tidak mampu berbuat apa-apa saya yang mengatasi itu,” jelasnya
Perubahan besar terjadi setelah kejadian itu. Tidak saja soal meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada bidan, peristiwa itu turut menyadarkan dukun yang ada di sana.
Semenjak keberadaannya mulai diterima masyarakat, perempuan kelahiran 2 Mei 1984 itu membentuk perkumpulan orang lanjut usia (lansia) yang diberi nama Sehat Rohani Jasmani (Seroja).
Icha berharap dengan dibuatnya Seroja, penyakit degeneratif yang kerap menimpa lansia seperti stroke, rematik dan hipertensi dapat dicegah. Cara mencegahnya, Icha rutin mengajak para lansia olaraga senam pagi.
Dalam kegiatan itu, Icha juga sesekali menyisipkan tentang pentingnya pengobatan medis, terutama bagi ibu-ibu hamil dan melahirkan. Sehingga dukun tidak dijadikan tempat utama yang dituju jika ada persoalan kesehatan ibu hamil dan bayi.
Sejak berdirinya Seroja sudah sebanyak 120 dari 200 lansia aktif mengikuti kegiatan tersebut. namun, sayangnya Ich harus pindah tugas ke Jorong Talang Anau daerah tetanga Luak Bega. Di tempat tugasnya yang baru, Icha juga membuat perkumpulan Seroja untuk paralansia di sana.
Usaha Icha tersebut membuatnya menjadi Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di kategori Kewirausahaan pada tahun 2017.
Program tersebut diinisiasi Astra untuk menjaring anak-anak muda Indonesia yang memiliki kegiatan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya di seluruh Nusantara.