Mariana Yunita Gigih Lindungi Remaja di NTT dengan Edukasi Kesehatan Seksual

Mariana Yunita Hendriyani Opat
Sumber :
  • dok. Istimewa

Nusa Tenggara Timur – Mariana Yunita Hendriyani Opat atau yang lebih akrab disapa Tata merupakan seorang wanita tangguh dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Bagaimana tidak, Tata adalah salah seorang pelopor yang melakukan edukasi kesehatan seksual reproduksi di kalangan anak-anak dan remaja NTT. 

Keren, Ajang Lari Ini Kumpulkan Rp3,2 Miliar untuk Penyediaan Air Bersih di Pelosok Indonesia

Meski sebenarnya tidak memiliki latar belakang yang berkaitan dengan hal tersebut, tapi Tata mempunyai motivasi yang tinggi dalam isu Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR). Akhirnya ia bisa meraih penghargaan Satu Indonesia Awards dari Astra Indonesia. 

Motivasi Tata melakukan hal tersebut karena adanya rasa tabu untuk anak-anak dan remaja dalam membahas edukasi seksual. Orang tua di sana masih jarang memberikan edukasi seksual terhadap anak-anak mereka, misalnya perubahan fisik yang terjadi ketika masa puber. 

Cegah Kecanduan, Australia akan Larang Anak di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial

Mariana Yunita Hendriyani Opat

Photo :
  • dok. Istimewa

Bukan hanya itu saja, Tata juga melihat masih banyak kasus-kasus kekerasan seksual yang mana korban tidak tahu harus cerita kepada siapa soal kasus tersebut. Kasus lain seperti kehamilan di luar nikah di kalangan remaja NTT juga masih banyak terjadi. 

The Magic of Christmas Hadirkan Keseruan Natal, Ada Banyak Aktivitas Seru dan Menarik!

Mirisnya, Mariana Yunita Hendriyani Opat itu kerap mendapatkan informasi tentang adanya anak remaja yang dikeluarkan dari sekolah ketika menghadapi kasus kehamilan di luar nikah. Orang tua mereka pun tak melakukan perlawanan karena tidak hak-hak dan kebutuhan remaja.

Karena berbagai masalah tersebut, Tata kemudian mendirikan Bacarita Kespro melalui yayasan Tenggara Youth Community. Bacarita sendiri berasal dari bahasa Melayu Kupa yang berarti bercerita. Program tersebut nantinya memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi. 

Ilustrasi uterus, rahim

Photo :
  • Pixabay/ LJNovaScotia

Metode pembelajaran pun lebih inovatif seperti mendongeng, permainan edukasi, dan pemakaian alat peraga. Target dari program tersebut adalah remaja yang berasal dari kelompok poor, marginal, social excluded, dan underserved. 

Sampai saat ini, program Bacarita Kespro sudah merangkul lebih dari 2.00 remaja yang berasal dari 43 komunitas di seluruh NTT. Jangkauan tersebut meliputi Kota Kupang, Desa Oesao di Kabupaten Kupang, Desa Neke di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pulau Kera di Kabupaten Sumba Timur bersama Kopernik.

Selain itu, untuk meluaskan jangkauan akses edukasi pendidikan seksual terhadap para remaja itu, Mariana Yunita Hendriyani Opat telah berkolaborasi dengan lembaga pemerintah seperti BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS, serta Woman for Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya