Amanda Manopo Nyaris Meninggal karena Ayan, Kenali Gejala Kejang Epilepsi

Amanda Manopo
Sumber :
  • IG @amandamanopo

JAKARTA – Artis Amanda Manopo mengungkapkan pengalaman di masa kecil yang pernah kejang akibat epilepsi atau ayan. Kejadian itu bahkan hampir membuat pemain sinetron Ikatan Cinta itu meninggal dunia. Lantas, apa gejala kejang pada epilepsi yang patut diwaspadai?

Temuan Mengejutkan Kasus Bocah Tewas Diduga Diperkosa Ayahnya di Jaktim

Epilepsi adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu artinya seseorang akan memiliki penyakit ini seumur hidup. Akan tetapi beberapa gejalanya dapat dikendalikan dengan beberapa perawatan dokter.

Amanda Manopo

Photo :
  • IG @amandamanopo
Daftar 10 Aktor Korea Paling Populer di Tahun 2024

Pada pengidap epilepsi kejang bisa terjadi lebih dari sekali atau berulang-ulang di waktu yang sama atau di waktu berbeda. Bahkan bisa menyebabkan kejang di saat tidur ini terjadi karena adanya perubahan fase tubuh dari bangun tidur yang memicu aktivitas tidak normal pada otak. 

Penyakit epilepsi adalah penyakit yang umum terjadi dan bisa menyerang segala usia, baik itu bayi maupun orang dewasa. Beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko terkena epilepsi antara lain usia, umumnya dialami oleh usia anak-anak dan lansia. 

Terpopuler: Taksi Vinfast Bikin Bingung, Biaya Amanda Manopo Pakai Ojol

Genetik riwayat kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga, cedera pada kepala, stroke dan penyakit vascular, demensia, infeksi otak dan riwayat kejang di masa kecil yang disebabkan oleh demam tinggi pada kondisi ini anak lebih rentan mengalami epilepsi.

Kejang berulang merupakan gejala utama epilepsi, karakteristik kejang bervariasi dan bergantung pada bagian otak yang terganggu pertama kali. 

Kenali jenis kejang epilepsi yang dibagi menjadi 2 (dua) berdasarkan pada otak dikutip laman Kementerian Kesehatan.

1. Kejang Parsial atau Focal

Otak yang mengalami gangguan hanya sebagian saja. Kejang parsial simpel pengidapnya tidak kehilangan kesadaran gejalanya dapat berupa anggota tubuh yang menyentak, sedang kejang parsial kompleks mempengaruhi kesadaran pengidapnya sehingga membuatnya terlihat seperti bingung atau setengah sadar.

Ilutrasi penderita epilepsi

Photo :
  • flickr

2. Kejang Umum

Gejala ini terjadi pada sekujur tubuh dan disebabkan oleh gangguan yang berdampak kepada seluruh bagian otak. Berikut ini adalah gejala-gejala yang bisa terjadi saat seseorang terserang kejang umum :

Mata yang terbuka saat kejang.

Kejang tonik, tubuh yang menjadi kaku selama beberapa detik.

Kejang atonik yaitu otot tubuh tiba-tiba menjadi rileks, sehingga pengidap bisa jatuh tanpa kendali.

Terkadang pengidap epilepsi mengeluarkan suara-suara atau berteriak saat mengalami kejang.

Demam tinggi, kelelahan akibat panas.

Mengompol       

Kesulitan bernafas untuk beberapa saat, sehingga badan terlihat pucat atau bahkan membiru.

Kejang menyeluruh membuat pengidap benar-benar tidak sadarkan diri, dan setelah sadar terlihat bingung selama beberapa menit atau jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya