Justitia Avila Veda, Atasi Dampak Kekerasan Seksual dengan Program KAKG

Justitia Avila Veda, penerima SATU Indonesia Awards 2022
Sumber :
  • SATU Indonesia

Jawa Barat – Tindakan kekerasan seksual adalah perbuatan yang tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga memberikan beban psikologis dan psikososial yang berat bagi individu yang menjadi korban. 

Curhat Advokat Zuhesti Prihadini Terjerat Pidana Padahal Jalankan Tugas dari Atasan

Dampak fisiknya bisa berupa luka-luka, penyakit menular seksual, atau bahkan kematian. Sementara itu, dampak psikologisnya meliputi trauma berulang, depresi, ketakutan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), perilaku melukai diri sendiri (self-harm), atau bahkan pemikiran bunuh diri.

Korban kekerasan seksual juga sering kali harus menghadapi konsekuensi sosial dan ekonomi yang berat. Mereka mungkin mengalami stigma dan penolakan dari keluarga dan masyarakat. 

Gibran Mau Buat Sekolah Khusus Siswa Korban Kekerasan Seksual

Ini adalah situasi yang sangat sulit, karena seharusnya individu yang berada di sekitar korban seharusnya mendukung pemulihan mereka, baik melalui perawatan kesehatan fisik maupun dukungan psikologis, serta mengurangi stigma sosial yang sering terjadi.

Polisi Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pemerkosaan Kakak Adik di Purworejo

Penting untuk diingat bahwa kekerasan seksual tidak hanya terjadi pada satu jenis kelamin atau kelompok tertentu. Meskipun perempuan sering kali menjadi korban utama, pria dan kelompok minoritas seksual juga rentan terhadap tindakan ini.

Fenomena ini menjadi salah satu alasan mengapa Justitia Avila Veda, seorang advokat yang pernah menjadi korban kekerasan seksual, memutuskan untuk memulai gerakan yang mendukung korban-korban serupa. Justitia juga menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2022 karena inisiatifnya tersebut. 

Justitia Avila Veda, penerima SATU Indonesia Awards 2022

Photo :
  • SATU Indonesia

Dengan pengalaman dan latar belakangnya sebagai seorang advokat, Justitia Avila Veda memiliki ide untuk membentuk program yang dapat membantu korban kekerasan seksual dalam mendapatkan akses ke bantuan hukum yang mereka butuhkan. Melalui akun Twitternya, dia membagikan ide ini, dan hasilnya banyak pengacara lain yang tertarik untuk bergabung dalam program sosial yang diinisiasinya.

Program ini dikenal sebagai Kelompok Advokat untuk Keadilan Gender (KAKG). Salah satu program unggulan KAKG adalah "Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Berbasis Teknologi."

Program ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan dukungan kepada korban kekerasan seksual melalui teknologi. Ini melibatkan pengacara yang bersedia memberikan bantuan hukum kepada korban, membantu mereka melalui proses hukum, dan mengurangi beban psikologis yang mereka alami.

Inisiatif seperti KAKG yang dibuat  Justitia Avila Veda ini sangat penting dalam memberikan bantuan kepada korban kekerasan seksual, terutama karena masalah ini seringkali dianggap tabu atau sulit untuk diungkapkan. 

Dengan dukungan dari pengacara dan program-program semacam ini, diharapkan korban dapat lebih mudah mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, mengatasi dampak psikologis, dan mendapatkan keadilan yang mereka pantas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya