Transformasi Digital Kesehatan, Waktu Pasien Jadi Lebih Efisien
- www.pixabay.com/jennycepeda
TANGERANG – Digitalisasi telah dirasakan di berbagai layanan sektor industri. Salah satunya di sektor industri kesehatan, melalui layanan online berbasis digital sejak tiga tahun terakhir. Manfaat layanan kesehatan digital sangat membantu masyarakat dalam efisiensi ruang dan waktu pun sekaligus memudahkan pekerjaan para profesional, termasuk di lingkup layanan kesehatan.
PT Siloam International Hospitals Tbk sebagai salah satu pelaku usaha industri kesehatan turut melakukan transformasi layanan kesehatan secara digital, salah satu contohnya melalui aplikasi My Siloam, aplikasi yang dapat diunduh melalui layanan Google play store (pengguna basis Android) dan App store (pengguna Iphone). Aplikasi ini secara legalitas telah memenuhi persyaratan sekaligus pemenuhan hak dan kewajiban secara personal bagi masyarakat guna menjaga privasi. Apapun pada September lalu, Siloam Hospitals meluncurkan layanan pemesanan secara daring untuk tes laboratorium dan Radiologi.
Sesuai tujuan dan fungsinya, peran Aplikasi MySiloam memudahkan dan menjangkau lapisan masyarakat guna mendapatkan sejumlah informasi layanan, diantaranya yaitu melakukan janji temu dokter, telekonsultasi, pengambilan obat hingga melalukan pembayaran secara online. Aplikasi ini pun dapat mewadahi keinginan pasien atau keluarga pasien melalui metode Home Care, yaitu sistem pelayanan kesehatan yang dapat dilakukan di rumah pasien/keluarga pasien, paska tindakan operasi yang telah berlangsung di salah satu unit Rumah Sakit Siloam.
Sementara itu, layanan pesan online untuk Tes Laboratorium dan Radiologi telah terkoneksi dengan 41 RS Siloam guna mengakomodasi pasien yang ingin melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi dengan standar internasional yang tersedia di 23 provinsi di mana Siloam berada. Masyarakat dapat langsung memesan layanan pemeriksaan laboratorium dan radiologi melalui aplikasi MySiloam maupun melalui website www.siloamhospitals.com.
“Secara garis besar, transformasi digital di Siloam Hospitals dimulai diawal tahun 2017. Seiring perjalanan ini, output-nya beraneka macam, ada yang kami tuangkan pada website, menyusun jaringan dan termasuk membuat aplikasi yang dapat diunduh masyarakat, contohnya adalah MySiloam yang mulai digunakan pada tahun 2018 lalu. Dalam tranformasi digital pun kami berkolaborasi dengan sejumlah pihak, karena sinergi ini penting berdasarkan data dan layanan yang multidisiplin ilmu,” tutur Pierre Hendrawan, ICT Grup Head Siloam Hospitals, dalam keterangan pers.
Dikatakan Pierre, garis besar transformasi digital Siloam Hospitals merupakan konsolidasi berbagai aplikasi dan integrasi yang saling terkoneksi, terhubung satu dengan lainnya secara real time dan mempermudah akses layanan. Hal ini mengingat Siloam Hospitals memiliki 41 jaringan rumah sakit yang tersebar di 23 Propinsi.
Integrasi yang dibangun merupakan kerangka puluhan sistem digitalisasi dan ratusan juta elemen data pun terbagi dari tiga fase yang dibuat secara berkelanjutan dan bersamaan dalam satu platform, disimpan dalam satu data base dengan tingkat keamanan yang sangat maksimal. Meskipun akan terlihat sangat rumit dan spesifik, tentu saja hasil dari transformasi digital menjadi sangat mudah ketika sampai ditangan yang membutuhkan.
“Secara sederhana, dalam satu kesatuan platform yang kami hasilkan ini, dokter, pasien atau penunjang medis seperti farmasi, laboratorium dan elemen lainnya tetap berperan sesuai garisnya dan saling melengkapi. Misalnya layanan janji temu yang tidak saling bertabrakan bahkan memudahkan dokter meninjau riwayat medis pasien melalui memasukan nama si pasien. Dan semua hal ini terkoneksi di seluruh jaringan Rumah Sakit Siloam”, imbuh Pierre menambahkan.
Aplikasi MySiloam hingga saat ini telah diunduh sebanyak 2 juta pengguna dan di antara jumlah itu, diketahui sebanyak 160 ribu pengguna secara rutin memanfaatkan Aplikasi My Siloam melalui handphone. Adapun Website Siloam Hospitals telah dikunjungi sebanyak 8 juta pengunjung/Agustus 2023.