Pakar Sebut Penyakit Infeksi Rentan Menular, Tapi Cegahnya Mudah
- Pexels/miroshnichenko
JAKARTA – Penyakit infeksi rentan terjadi di Indonesia dengan angka penularan yang cukup tinggi, terutama pada anak-anak. Pada dasarnya, para pakar menegaskan bahwa cara paling mudah dalam mencegah penularan penyakit infeksi ini adalah dengan pola hidup bersih dan sehat, salah satunya cuci tangan.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, yang diwakili oleh drg.Widyawati, MKM selaku Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI menyatakan pentingnya peran cuci tangan. Meski terlihat sederhana, namun cuci tangan patut menjadi kebiasaan yang dijalani anak-anak dalam pencegahan sederhana terhadap banyak penyakit. Scroll untuk info selengkapnya.
"Mencuci tangan dengan sabun tidak mengenal batas dan bersifat global sebagai panggilan kepada seluruh umat manusia untuk bersatu dalam upaya nyata mengurangi jumlah penyakit, menghentikan penyebaran wabah, dan memastikan masa depan yang lebih sehat untuk generasi mendatang," ujar drg. Widyawati dalam sambutannya di gelaran Hari Cuci Tangan Sedunia bersama Lifebuoy, di Jakarta.
Senada, pakar penyakit infeksi dan tropis anak, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M. TropPaed.,menjelaskan bahwa di Indonesia ada banyak infeksi penyakit menular yang belum sepenuhnya tertanggulangi, terutama yang menyerang anak. Misalnya, jumlah kasus diare pada anak yang kerap terjadi dan mirisnya, menyebabkan kematian.
"Diare pada anak tercatat masih sekitar 9,8 persen dan menjadi penyebab kematian anak tertinggi kedua setelah pneumonia," katanya.
Selain itu, lanjut Prof Hinky, sapaannya, Indonesia adalah salah satu negara hotspot yang berisiko tinggi terhadap kemunculan penyakit infeksi baru. Karenanya, masyarakat harus waspada terhadap potensi penyakit menular di masa mendatang.
"Di tengah fakta ini, menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) adalah langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin,” terang Prof. Hinky.
Merujuk pada hal itu, Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Erfan Hidayat, menerangkan bahwa dari data menunjukkan sebesar 50 persen penduduk Indonesia berusia di atas 10 tahun yang melakukan CTPS di 5 momen penting. Edukasi CTPS di 5 Momen Penting, yaitu sebelum makan, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, setelah dari toilet, dan setelah bepergian, dengan cara yang kreatif dan menyenangkan bagi anak, yaitu bermain.
"Di tengah berbagai acaman penyakit, khususnya yang mengintai anak, diperlukan edukasi agar kebiasaan CTPS secara berkelanjutan sejak 2004. Salah satunya di Hari Cuci Tangan Sedunia yang kami peringati tiap tahunnya," tandasnya.