Cuaca Panas Ekstrem Anak Mudah Sakit, Pakar Ungkap Cara Alami Mencegahnya

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Freepik

JAKARTA – Madu hutan merupakan bahan alami yang bermanfaat menjaga daya tahan tubuh di tengah cuaca panas dan polusi udara yang terjadi saat ini di Indonesia. Sebab, madu hutan memiliki kandungan nutrisi yang melimpah, jauh lebih banyak dibandingkan madu hasil lebah budidaya. 

Jokowi Naikkan Gaji Tunjangan Hakim Sebelum Lengser, Pakar Hukum Bilang Begini

“Zat antioksidan di dalam madu hutan lebih banyak dibanding madu ternak, sehingga bagus sebagai langkah pencegahan agar tidak terkena dampak buruk dari polusi atau cuaca panas. Atau kalau sudah terkena dampaknya, madu hutan itu punya khasiat untuk meredakan batuk,” kata Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PD POTJI), Inggrit Tania, dalam keterangan persnya.

Apa yang membedakan madu hutan dengan madu budidaya adalah lebah dan sumber nektarnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Pakar Ungkap Fakta soal BPA yang Kerap Hantui Industri Air Minum Kemasan

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Freepik

Madu hutan dihasilkan oleh lebah berjenis apis dorsata yang memang tidak bisa diternak. Adapun sumber nektarnya adalah tanaman liar yang tumbuh di hutan. 

Jakarta Semakin Panas, Apakah Perlu Ganti Kaca Film Mobil

“Prinsipnya, segala macam makhluk hidup atau tumbuhan liar biasanya lebih baik dibanding yang budidaya. Kemudian, karena makhluk hidup itu harus mampu bertahan melawan kerasnya lingkungan, jadi dia punya metabolisme sekunder dan senyawa aktif yang lebih banyak," tambahnya.

Menurut Inggrit, kualitas nektar tanaman liar lebih bagus daripada nektar tanaman hasil budidaya, karena di dalamnya terkandung banyak senyawa aktif dan enzim yang membuat si tanaman mampu bertahan tanpa intervensi manusia.

Ilustrasi madu

Photo :
  • Pixabay/fancycrave1

"Dan secara umum, karena tumbuhan penghasil nektarnya semakin tangguh, maka madu yang dihasilkan akan semakin bagus,” beber Inggrit.  

Selain itu, lebah hutan juga memperoleh nektar dari berbagai macam tanaman liar (multinektar), tidak seperti lebah budidaya yang umumnya mendapatkan nektar dari sumber dominan. Bahkan, lebah hutan diyakini mampu mencari sumber nektar sejauh belasan kilometer dari sarangnya. 

“Kita tidak bisa bilang bahwa madu hutan lebih baik daripada madu budidaya. Tapi, kita bisa bilang bahwa madu hutan itu 100 persen alamiah atau organik, tanpa ada campuran kimia sintetik. Karena jenis lebahnya juga beda, lebah hutan tidak bisa dibudidaya,” tambah Inggrit.

Selain itu, khasiat antara dua jenis madu itu sebenarnya tidak jauh berbeda. Keduanya baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh hingga mengobati gangguan kesehatan tertentu.

Ilustrasi madu

Photo :
  • Pixabay/ Ri_Ya

Tetapi, khusus untuk anak-anak, Inggrit menyoroti khasiat tersendiri yang dimiliki oleh madu hutan. Terlebih, manfaatnya sangat terasa di kala cuaca panas ekstrem melanda seperti di Indonesia saat ini. 

“Madu hutan bagus untuk anak karena punya kandungan enzim dan senyawa aktif yang melimpah. Dia bisa memberikan tambahan nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh, sampai mengobati batuk. Bahkan di Inggris, madu itu dianjurkan bagi anak-anak yang menderita batuk akibat COVID-19. Dan kalau anak sehat, nafsu makannya semakin baik,” papar dia. 

Inggrit juga tidak mempermasalahkan produk olahan madu yang dicampur dengan herbal lain. Manfaat dari madu atau herbal tersebut tidak akan berkurang, bahkan bisa saling menguatkan, asalkan diolah dengan baik dan benar.

Doa untuk anak sakit

Photo :
  • pixabay

Di antara cara paling mudah untuk mengetahui suatu produk diolah dengan benar adalah produk tersebut sudah mengantongi izin Badan Pengelola Obat dan Makanan (BPOM) dan memiliki label SNI (Standar Nasional Indonesia) di kemasannya. 

“Kalau sudah ada label-label itu, artinya dia diproses sesuatu standar mutu. Adanya label perizinan juga masmtikan bahwa madu di dalamnya asli. Karena untuk memastikan madu asli atau palsu, harus ada uji laboratorium dan itu tidak bisa dilakukan oleh semua orang,” imbau Inggrit. 

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan madu hutan untuk multivitamin herbal adalah CV Bumi Wijaya Cilacap Jawa Tengah.

Tatang Mulyadi, selaku Direktur Bumi Wijaya, mengatakan perusahaannya mengolah bahan baku madu hutan dicampur dengan beberapa tanaman herbal seperti curcuma, jahe merah, biji adas, dan kencur untuk multivitamin menjaga kesehatan.

Seperti yang disampaikan Inggrit, Tatang membenarkan bahwa olahan madu hutan dicampur dengan tanaman herbal memberi manfaat yang baik untuk kesehatan. 

"Madu hutan dan tanaman herbal adalah kombinasi tepat dan memberi dampak manfaat yang baik untuk memelihara kesehatan. Yang penting, rasanya juga diterima masyarakat,” kata Tatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya