Pentingnya Asupan Nutrisi Bagi Ibu Hamil untuk Cegah Anak Terlahir Stunting
- Freepik/user18526052
JAKARTA – Penanganan dan penurunan kasus anak kurang gizi atau stunting di Indonesia masih menjadi fokus pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan edukasi nutrisi yang tepat selama hamil untuk pencegahan anak stunting.
Sebagaimana diketahui, ibu hamil memiliki peran besar dalam menentukan nasib kelahiran bayinya kelak. Selama masa hamil, sang ibu juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar anaknya terlahir dengan normal. Scroll lebih lanjut ya.
Anak yang lahir dalam kondisi stunting tidak hanya terhambat dalam pertumbuhan fisik tetapi juga pertimumbuhan kognitifnya. Akibatnya, anak-anak jadi terbelakang ketika ia tumbuh besar dibandingkan dengan anak-anak lain yang lahir secara normal.
“Pada anak stunting, bukan hanya sekadar bertubuh pendek tetapi terjadi juga pembentukan kognitif yang terhambat. Akibatnya, anak tidak dapat bersaing di masa depan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan nutrisi yang tepat sedini mungkin, dimulai dari wanita usia subur atau dalam program hamil, karena dibutuhkan sel telur yang berkualitas untuk menghasilkan anak yang berkualitas. Selain itu, nutrisi semenjak kehamilan merupakan fetal programming dimana nutrisi selama kehamilan akan menentukan bagaimana kondisi kesehatan anak dimasa yang akan datang," ujar Health Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Dewi Virdianti P. dalam keterangannya.
Stunting adalah kondisi di mana seorang anak gagal tumbuh atau tidak bisa tinggi sesuai anak seusianya, yakni di garis merah kurva KMS (Kartu Menuju Sehat) yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis. Berdasarkan data hasil SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), kasus stunting saat ini masih di angka 21,6 persen. Sedangkan target WHO (World Health Organization), harus di bawah 20 persen. Tahun 2024, target stunting di Indonesia ialah di bawah 14 persen dan hingga kini masih dalam proses menuju angka tersebut.
Dokter Dewi Virdianti menekankan bahwa konsumsi nutrisi ibu hamil di Indonesia sangat rendah dan masih di bawah standar. Padahal, ibu hamil yang kekurangan nutrisi berisiko mudah sakit, lemah, letih, dan lesu. Nutrisi yang tepat tidak hanya dapat membantu mencegah anak lahir stunting tetapi juga memberikan energi bagi sang ibu. Apabila anak stunting, tidak hanya mempengaruhi masa kecil, namun juga tumbuh kembang hingga usia dewasa.
"Ibu hamil membutuhkan nutrisi. Apabila Ibu kekurangan gizi, maka risikonya akan lebih tinggi anak terkena stunting. Kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia juga tidak sedikit, yakni satu dari dua Ibu hamil mengalami anemia. Kalau Ibu anemia, berisiko anak juga anemia dan berpotensi anak kurang cerdas. Maka peran Ibu menjadi sangat penting," tutur dr. Dewi Virdianti.
Porsi makan Ibu hamil yang disarankan adalah 3 kali makan dalam satu hari. Tidak hanya jumlah porsinya yang banyak tetapi juga harus bernutrisi, yaitu 1/3 porsi untuk karbohidrat, 1/3 lauk dari sumber protein, dan 1/3 sayur-sayuran dan buah-buahan. Dan untuk Ibu hamil, disarankan makan dalam porsi kecil namun lebih sering, yakni 5-6 kali makan dalam sehari. Selain itu, Ibu hamil butuh camilan 2 kali sehari.
"Kandungan nutrisi dalam setiap porsi makan harus diperhatikan, terutama protein. Salah satu sumber Protein yang mudah diserap dan dicerna ialah susu bernutrisi lengkap untuk Ibu hamil. Ada kandungan protein, vitamin, dan mineral lain yang dibutuhkan Ibu hamil. Karena kebutuhan nutrisi Ibu hamil meningkat dibandingkan wanita yang tidak hamil," jelas dr. Dewi Virdianti.
Susu ibu hamil umumnya sudah disesuaikan dengan kebutuhan asupan harian, seperti yang mengandung tinggi protein untuk membantu Ibu hamil tidak kekurangan protein, sebab jika kekurangan protein berisiko pertumbuhan janin terhambat serta vitamin dan mineral tidak terserap dengan baik.
Kemudian, ada kandungan kalori, DHA, kalsium, dan zat besi yang tidak kalah pentingnya. Selain itu, kandungan asam folat yang bermanfaat untuk membentuk sumsum tulang belakang bayi sekaligus menghindari neural tube defect seperti misalnya batok kepala bayi tidak terbentuk.
"Supaya kehamilannya sehat, perlu diingat bahwa hamil itu bukan penyakit maka jangan semua makanan menjadi pantangan namun juga jangan asal kenyang oleh karena itu pastikan asupan nutrisinya juga berkualitas. Ibu hamil juga perlu berolahraga ringan seperti jalan pagi dan senam hamil. Selain itu, beristirahat yang cukup, mengelola stres, dan rutin kontrol kondisi kehamilan ke dokter kandungan," kata dr. Dewi Virdianti.