Penderita Cacar Air Boleh Mandi, Tapi Ini Syaratnya

Penderita cacar.
Sumber :

JAKARTA – Cacar air merupakan salah satu penyakit kulit yang umumnya akan dialami oleh setiap orang sekali seumur hidup. Cacar air biasanya menyerang anak-anak berusia di bawah 10 tahun, tetapi tidak menutup kemungkinan juga akan menyerang orang dewasa.

Bahkan, gejala cacar air yang dialami oleh orang dewasa cenderung lebih parah hingga bekasnya sulit dihilangkan. Munculnya cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoozter.

Penularannya bisa lewat sistem pernapasan dan kontak langsung dengan lesi orang yang sedang terinfeksi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ilustrasi cacar.

Photo :
  • Pexels/pixabay

Maka dari itu, penderita cacar air sebaiknya dipisahkan dalam ruangan sendiri agar tidak menularkan penyakitnya lewat udara. Gejala munculnya cacar air biasanya diawali dengan demam tinggi mulai 37-40 derajat celcius, nafsu makan berkurang, dan timbul rasa mual.

Selain itu, muncul juga ruam merah kecil-kecil di beberapa bagian tubuh terutama di bagian batang tubuh seperti perut, dada, dan punggung kemudian menyebar ke bagian lainnya.

Ruam yang disertai gatal itu biasanya muncul selama 10-21 hari setelah penderitanya terpapar virus dan biasanya bertahan sekitar lima hingga 10 hari.

Cacar monyet

Photo :
  • times of india

Adapun pertanyaan yang sering muncul di masyarakat terkait kondisi cacar air adalah apakah penderita cacar air diperbolehkan untuk mandi.

Ketua Unit kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia DR Dr Anggraini Alam, SpA(K) menjelaskan pasien cacar air dibolehkan untuk mandi dengan catatan tidak dalam kondisi demam tinggi.

"Prinsipnya apabila ngga demam tinggi itu ngga apa-apa dimandikan. Tapi kalau demam jangan mandi karena kalau mandi ngga nyaman. Ada periode dingin setelah mandi itu, dan begitu kedinginan dibaca oleh tubuh wah kurang tinggi lagi suhunya. Makanya demam bakal lebih tinggi," jelas Dokter Anggraini, dalam seminar media secara daring bersama IDAI, Selasa 3 Oktober 2023.

Cacar monyet

Photo :
  • times of india

Saat mandi, pasien cacar air juga perlu memperhatikan dan menjaga jangan sampai ada cacar yang pecah. Hal itu dapat menyebabkan terbukanya lapisan kulit sehingga membuat kuman lebih mudah masuk yang akhirnya menyebabkan infeksi.

Mandi memang berfungsi menghilangkan bakteri dan kuman yang berpotensi menginfeksi cacar air. Tetapi cacar yang pecah dan meninggalkan bopeng justru akan membuat kondisi kulit lebih parah.

Oleh karena itu, mandilah secara perlahan tanpa menggosok kulit terlalu keras. Sebaiknya gunakan sabun cair yang bertekstur lebih lembut sehingga mengurangi risiko gesekan pada kulit.

Dokter Sonia Wibisono Ungkap Cara Menurunkan Berat Badan Sehat Tanpa Rasa Lapar Berlebihan

"Mandinya jangan digosok karena kalau pecah justru bisa jadi tempat kuman masuk. Kulit kita bentengnya kuman, kalau kita lepaskan, gosok-gosok, rusak kulitnya, kuman masuk semua," kata Dokter Anggraini.

Serum Jenis Ini Diprediksi Bakal Tren di 2025

Begitu juga saat mengeringkan kulit setelah mandi, pakailah handuk yang berbahan lembut dan hindari memakainya terlalu keras ke kulit.

"Saat pakai handuk atau mengeringkan cukup ditotol saja," ujarnya.

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

Setelah itu, bagian kulit yang terkena cacar bisa dioleskan losion atau bedak cair yang berfungsi untuk menenangkan ruam atau meredakan gatal. Bedak cair itu bisa membuat kulit terasa lebih nyaman dan mengurangi risiko cacar mudah pecah ketika terkena gesekan.

Ilustrasi kulit.

Teknologi Ini bikin 'Umur' Kulit Panjang

Teknologi yang dimaksud adalah Picosure Pro dan Morpheus 8.

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024