Daun Sirsak dan Kulit Manggis Hanya Mitos Obat Kanker, Ini Kata Dokter
- Pixabay
JAKARTA – Pengobatan herbal dengan cara memanfaatkan tumbuh-tumbuhan hingga ekstrak buah-buahan masih banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia sebagai pengobatan alternatif yang murah meriah.
Bahan-bahan herbal juga bisa ditemui dengan mudah di sekitar lingkungan kita dan diolah dengan cepat. Tetapi faktanya, tidak semua obat herbal dapat menyembuhkan penyakit dalam tubuh. Kebanyakan, obat-obatan herbal bersifat untuk pendamping obat saja atau meredakan dan mencegah penyakit.
Seperti halnya obat herbal yang konon bisa menyembuhkan kanker. Dokter Muthoharrah selaku ahli herbal menggarisbawahi kanker yang sudah bersarang dalam tubuh tidak bisa hilang begitu saja dengan obat herbal. Tetapi, obat herbal justru baik untuk pencegahan sebelum sel kanker tumbuh.
Salah satu bahan obat herbal yang sering dikaitkan dengan pengobatan kanker adalah air rebusan daun sirsak untuk mengatasi kanker getah bening.
"Ini hanya mitos karena penelitian masih berjalan dan kanker itu sangat kompleks ya. Jadi kejar-kejaran dengan waktu supaya tidak cepat ke stage berikutnya. Maka kanker itu harus konsultasi ke dokter," kata Dokter Muthoharrah, dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Selasa 3 Oktober 2023.
"Mungkin kalau pendamping saja boleh tapi kalau penyembuh itu ngga disarankan, harus konsultasi ya," imbuhnya.
Daun sirsak sendiri bersifat sitotoksik terhadap sel kanker secara in-vitro dan in-vivo yang kemungkinan disebabkan oleh kandungan antioksidan seperti flavonoid dan asetogenin. Kandungan zat aktif itu lah yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat kanker.
Selain daun sirsak, ada juga kulit manggis yang dipercaya bisa mengobati kanker. Tetapi, apapun itu bahan herbalnya, Dokter Muthoharrah menegaskan hanya bisa bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel kanker bagi orang yang belum menderitanya, atau sebagai pendamping obat bagi penderita kanker.
"Ini juga mitos, tapi kalau untuk mencegah itu fakta. Jadi karena dia punya antioksidan tinggi, sehingga baik untuk mencegah sel kanker," jelasnya.
Kulit manggis mengandung zat aktif bernama xanton yang merupakan bagian dari senyawa bioflavonoid. Xanton bersifat antiproliferasi sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan mematikan sel kanker. Kandungan ini bahkan bisa mengalahkan vitamin C dan E yang dikenal sebagai rajanya antioksidan.
Untuk pencegahan, air rebusan kulit manggis bisa dikonsumsi sebanyak tiga kali dalam seminggu. Jika tidak mau repot mengolah, Dokter Muthoharrah juga menyarankan untuk membeli ekstrak kulit manggis yang sudah banyak dijual di pasaran.