Kerokan, Tradisi Pengobatan Kuno dari China yang Populer di Indonesia

Ilustrasi kerokan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kerokan adalah salah satu metode pengobatan tradisional yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Meskipun dianggap sebagai salah satu bentuk terapi alternatif, kerokan telah menjadi bagian integral dari budaya pengobatan di berbagai negara Asia lainnya dengan berbagai sebutan dan metodenya masing-masing. Lantas, darimana asal usul praktik kerokan ini?

Bursa Asia Bervariasi Jelang Agenda Politik di China dan AS

Sejarah dan Asal Mula Kerokan

Kerokan di leher.

Photo :
  • http://cetronews.blogspot.com/
Angkatan Bersenjata China Tidak Sekuat yang Terlihat?

Sejarah kerokan bisa ditelusuri kembali ke zaman kuno di berbagai belahan dunia, terutama di Asia. Dalam tradisi Tionghoa, terapi serupa dikenal dengan sebutan "gua sha", yang artinya "menggosok". Metode ini digunakan untuk menghilangkan "angin" dalam tubuh yang dianggap sebagai penyebab berbagai penyakit.

Dalam masyarakat Indonesia, kerokan telah lama menjadi salah satu metode untuk mengatasi masuk angin dan beberapa keluhan kesehatan lainnya. 

Lombok Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak dan Satu Anak Luka

Kepercayaan lokal menganggap bahwa dengan menggosok atau menggaruk punggung seseorang dengan menggunakan uang logam atau benda lainnya yang memiliki tepi, angin dalam tubuh akan keluar, ditandai dengan munculnya bekas merah atau ungu pada kulit.

Fungsi dan Kepercayaan

Meskipun bagi sebagian orang modern kerokan mungkin terlihat seperti praktik yang menyiksa, banyak yang percaya bahwa metode ini efektif untuk menghilangkan rasa pegal, meningkatkan sirkulasi darah, dan menghilangkan 'angin' dalam tubuh. 

Bekas merah yang muncul setelah kerokan sering dianggap sebagai tanda bahwa toksin atau 'angin buruk' telah dikeluarkan dari tubuh.

Kerokan di Dunia Modern

Kerokan.

Photo :
  • Youtube Paparazzi News.

Dengan perkembangan ilmu kedokteran modern, beberapa ahli kesehatan menyatakan keraguan terhadap manfaat medis dari kerokan. 

Namun, metode ini tetap populer sebagai bentuk terapi alternatif, terutama karena efek relaksasinya. Di beberapa negara lain, seperti Vietnam dan Kamboja, praktik serupa juga dikenal dengan sebutan dan metode yang berbeda.

Meski demikian, penting untuk diingat bahwa kerokan, seperti pengobatan tradisional lainnya, sebaiknya dilakukan dengan bijak. Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memutuskan untuk menjalani kerokan.

Kesimpulan

Kerokan, sebagai salah satu bentuk warisan budaya dan pengobatan tradisional, merupakan cerminan dari cara masyarakat dahulu mengatasi berbagai keluhan kesehatan. 
Meski kontroversial di kalangan medis modern, metode ini tetap memiliki tempat di hati masyarakat sebagai alternatif untuk meredakan berbagai keluhan fisik dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya