Mengapa Kita Mendengkur Saat Tidur dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Pria mendengkur.
Sumber :
  • withbeans.com

VIVA Lifestyle – Mendengkur saat tidur adalah fenomena yang akrab bagi banyak orang. Baik kamu yang mendengkur sendiri atau pasangan, suara mendengkur yang khas seringkali menjadi bahan tertawaan dalam rumah tangga.

Terpopuler: Ramalan Zodiak Taurus hingga Cara Mudah Menenangkan Pikiran

Meskipun begitu, mendengkur sebenarnya dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, dan memahami penyebabnya serta cara mengatasi dapat membantu kamu atau orang yang kamu cintai untuk tidur dengan lebih nyaman dan sehat.

Mendengkur adalah suara berdengung atau berderit yang dihasilkan saat seseorang tidur. Ini terjadi ketika aliran udara mengalami hambatan saat melewati tenggorokan dan jaringan lunak di sekitarnya. Terlepas dari persepsi umum, mendengkur tidak hanya memengaruhi pria saja. Wanita dan bahkan anak-anak juga bisa mendengkur.

9 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Sebelum Tidur Agar Tidur Nyenyak

Ilustrasi mendengkur/mengorok.

Photo :
  • Freepik/nensurla

Mendengkur bisa menjadi gangguan tidur yang merugikan, tidak hanya bagi penderita mendengkur itu sendiri, tetapi juga bagi mereka yang tidur bersamanya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa yang mungkin menyebabkan kamu mendengkur dan langkah-langkah yang dapat kamu ambil untuk menguranginya.

Mau Langsing Tanpa Diet Ekstrem? Coba 8 Jus Sayur Ini!

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum mendengkur dan cara mengatasinya:

1. Posisi Tidur:

   - Penyebab: Posisi tidur tertentu, terutama tidur terlentang, dapat membuat lidah dan jaringan di tenggorokan menghalangi aliran udara.

   - Cara Mengatasi: Cobalah tidur dengan posisi miring atau tidur dengan kepala yang lebih tinggi dengan menggunakan bantal ekstra. Tidur dengan posisi miring cenderung mengurangi kemungkinan mendengkur.

2. Obesitas:

   - Penyebab: Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan penumpukan lemak di sekitar tenggorokan, yang dapat menghalangi aliran udara.

   - Cara Mengatasi: Usaha untuk menjaga berat badan ideal melalui diet seimbang dan olahraga dapat membantu mengurangi mendengkur pada orang yang obesitas.

3. Konsumsi Alkohol dan Merokok:

   - Penyebab: Alkohol dan merokok dapat membuat otot tenggorokan menjadi lebih lembek dan relaks, yang dapat meningkatkan risiko mendengkur.

   - Cara Mengatasi: Hindari konsumsi alkohol dan berhenti merokok. Mengurangi atau menghindari kedua kebiasaan ini dapat membantu mengurangi mendengkur.

4. Alergi dan Infeksi Saluran Napas:

   - Penyebab: Alergi, pilek, atau infeksi saluran napas atas dapat menyebabkan pembengkakan dan peningkatan produksi lendir, yang dapat mengganggu aliran udara.

   - Cara Mengatasi: Konsultasikan dengan dokter untuk mengatasi alergi atau infeksi yang mungkin menjadi penyebabnya. Penggunaan antihistamin atau dekongestan dapat membantu meredakan gejalanya.

5. Sleep Apnea:

   - Penyebab: Sleep apnea adalah kondisi serius di mana seseorang berhenti bernapas secara periodik selama tidur karena penyumbatan saluran napas.

   - Cara Mengatasi: Sleep apnea memerlukan penanganan medis. Konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan dan perawatan yang sesuai. Terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) sering digunakan untuk mengatasi sleep apnea.

6. Pola Hidup Sehat:

   - Penyebab: Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya olahraga, tidur yang tidak cukup, atau konsumsi makanan berat sebelum tidur, dapat memengaruhi tidur dan menyebabkan mendengkur.

   - Cara Mengatasi: Jaga pola tidur yang teratur, makan dengan porsi lebih kecil sebelum tidur, dan hindari makanan berat atau minuman berkafein sebelum tidur. Cobalah untuk tetap aktif secara fisik untuk menjaga kesehatan kamu.

Jika mendengkur kamu berlanjut atau menjadi masalah serius, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat membantu menentukan penyebab mendengkur dan memberikan perawatan yang sesuai sesuai dengan penyebabnya.

Tindakan medis mungkin diperlukan dalam kasus-kasus tertentu, terutama jika terdapat indikasi sleep apnea atau masalah tidur serius lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya