Apa Itu Psoriasis Vulgaris, Penyakit yang Diidap Kim Kardashian
- Eat This
JAKARTA – Psoriasis Vulgaris mendadak menjadi sorotan pengguna media sepanjang Rabu 13 September 2023. Salah satunya karena diidap Kim Kardashian. Psoriasis Vulgaris merupakan jenis jenis psoriasis yang paling umum terjadi. Psoriasis sendiri adalah suatu kondisi autoimun yang mempengaruhi kulit.
Penyakit ini mempengaruhi antara 80 – 90 persen orang yang menderita psoriasis mengalami jenis ini. Disebut sebagai psoriasis plak, penyakit ini membuat sel-sel kulit terbentuk lebih cepat dibandingkan siklus hidupnya pada umumnya, sehingga sel-sel tersebut menumpuk. Hal ini menyebabkan berkembangnya daerah-daerah yang tinggi dan mirip skala. Scroll lebih lanjut ya.
Melansir laman medical News, ada beberapa yang menyebabkan penyakit ini terjadi mulai dari makanan tertentu, merokok, stres, cedera pada kulit, akibat konsumsi beberapa obat hingga infeksi. Meski jenis penyakit ini tidak menular, namun bisa membuat pasien Psoriasis Vulgaris gatal dan nyeri.
Psoriasis Vulgaris ini juga menyebabkan terbentuknya plak, atau sisik, bercak kulit yang meradang dan berwarna keperakan yang biasanya terjadi pada kulit kepala, lutut, tangan, kaki dan di luar siku.
Menurut Natiolal Psoriasis Foundation, Psoriasis Vulgaris biasanya menyerang bagian tubuh yang sama, baik di sisi kanan maupun kiri tubuh seseorang. Psoriasis Vulgaris juga menunjukkan bahwa beberapa orang dengan psoriasis vulgaris mengalami rasa gatal, terbakar, dan perih di area yang telah berkembang plak. Hingga munculnya sisik berbeda-beda tergantung warna kulit seseorang.
Jika pasien Psoriasis Vulgaris memiliki kulit terang, kulit mungkin menjadi merah, atau merah muda, dengan sisik putih keperakan. Jika pasien Psoriasis Vulgaris memiliki kulit coklat Sisik putih keperakan mungkin muncul di samping kulit berwarna koral. Sementara jika pasien Psoriasis Vulgaris memiliki warna kulit yang gelap, Sisik pada kulit ini mungkin tampak abu-abu, dan kulit di sekitarnya mungkin menjadi keunguan atau tampak lebih gelap.
Ilustrasi sakit kulit
- Times of India
Bercak kulit yang lebih terang atau lebih gelap mungkin muncul pada kulit berwarna. Ini dikenal sebagai “dispigmentasi”. Dispigmentasi bersifat sementara tetapi mungkin memerlukan waktu lama untuk teratasi. Beberapa orang memilih menjalani perawatan untuk mencerahkan atau menggelapkan kulit mereka dalam kasus tertentu.
Perawatan Psoriasis Vulgaris
Perawatan untuk psoriasis vulgaris bergantung pada seberapa parah kondisinya, namun pengobatannya sama untuk semua warna kulit. Dokter biasanya mengklasifikasikan psoriasis sebagai ringan, sedang, atau berat. Ringan: Saat kambuh, plak muncul di kurang dari 2% tubuh. Sedang: 3–10% tubuh memiliki plak. Parah: Pada orang dengan psoriasis parah, 10% atau lebih kulitnya mengalami plak.
Untuk pengobatan, ada berbagai pilihan perawatan medis yang mungkin bisa didiskusikan seseorang yang mengalami Psoriasis Vulgaris dengan dokternya, mulai dari:
1. Topikal: Seorang dokter mungkin meresepkan steroid topikal untuk mengurangi pembengkakan dan kemerahan yang berhubungan dengan plak. Mereka mungkin juga meresepkan pengobatan nonsteroid, seperti yang mengandung vitamin D3 sintetis dan vitamin A. Beberapa obat yang dijual bebas (OTC), seperti tar batubara, dapat membantu mengobati psoriasis ringan.
2. Sistemik: Ini adalah obat resep yang bekerja pada psoriasis dari dalam ke luar. Seseorang dapat meminumnya secara oral dalam bentuk cair atau pil, atau melalui suntikan atau infus.
3. Fototerapi: Ini melibatkan pemaparan kulit seseorang terhadap sinar UV di bawah pengawasan medis. Hal ini memerlukan perawatan yang teratur dan konsisten dan dapat dilakukan di klinik spesialis atau di rumah.
Tak hanya itu saja, ada banyak hal yang dapat dilakukan seseorang di rumah untuk mencoba dan membantu mencegah kambuhnya psoriasis vulgaris. Mulai dari menggunakan krim kortikosteroid OTC, menghindari makanan dan alkohol yang dapat menyebabkan kambuh, berhenti merokok, menggunakan humidifier untuk membantu mencegah udara menjadi terlalu kering sehingga membuat kulit menjadi kering, menurunkan tingkat stres jika memungkinkan hingga. mencoba terapi komplementer seperti akupunktur, meskipun tidak ada bukti klinis yang mendukung efektivitasnya.
