Tingginya Konsumsi Gula di Indonesia Picu Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut

Sikat gigi
Sumber :
  • VIVA/ Cahyo Edi/ Yogyakarta

YOGYAKARTA – Masalah kesehatan gigi dan mulut menjadi penyebab penyakit sistemik yang serius. Untuk itu, kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut perlu ditingkatkan sejak dini. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X saat Kick Off dan Opening Ceremony Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023, Selasa 12 September 2023.

Dapat Insentif Pemerintah, PPN MinyaKita hingga Gula Industri Tetap 11 Persen

Kegiatan BKGN merupakan kolaborasi antara FKG UGM dengan PT. Unilever Indonesia, Kementerian Kesehatan RI, PDGI, AFDOKGI dan ARSGMPI digelar di kompleks Gedung Dental Learning Center, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Paku Alam X menuturkan, menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak kecil. Dengan demikian, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan dan membuat anak memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan hal tersebut seumur hidupnya.

Waspada! 20 Tanda Tubuh Memberi Sinyal Kamu Konsumsi Terlalu Banyak Gula

“Saya berharap, kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut dapat dimulai dari keluarga. Orang tua harus lebih aware untuk melakukan pemeriksaan sejak dini agar mencegah kerusakan gigi pada anak. Menjadi tantangan kita bersama khususnya praktisi medis, agar anak khususnya dan pada umumnya masyarakat tidak takut untuk melakukan pemeriksaan gigi,” tutur Paku Alam X.

Tak Cuma Picu Kanker, Terlalu Banyak Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Depresi?

Paku Alam X berharap, melalui BKGN 2023 ini dapat terjalin sinergisitas antara pemerintah dan stakeholder terkait untuk bersama-sama mendesiminasi informasi tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut. “Mari kita tingkatkan semangat, kepedulian, komitmen dan melakukan gerakan nyata pembangunan kesehatan untuk dapat mewujudkan Senyum Indonesia,” ujar Sri Paduka.

Mengusung tema ‘Senyum Indonesia, Mulut Sehat Gigi Kuat’, BKGN FKG UGM 2023 yang berlangsung pada tanggal 12-14 September 2023 merupakan kegiatan pertama dari rangkaian BKGN 2023 yang melibatkan seluruh Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia. 

Kegiatan BKGN yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini meliputi kegiatan sikat gigi bersama, konsultasi teledentistry serta perawatan gigi sederhana yang diberikan secara gratis kepada masyarakat oleh praktisi dokter gigi di lokasi yang terpisah.

Layanan kesehatan gigi dalam kegiatan tersebut diselenggarakan di RSGM UGM Prof. Soedomo dengan melibatkan tenaga kesehatan gigi FKG UGM selama tiga hari. Melalui kegiatan ini, FKG UGM berharap dapat memberikan akses perawatan gigi lebih dekat kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Selain itu, FKG UGM juga bermaksud mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan rajin sikat gigi minimal dua kali sehari yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi sekurang-kurangnya setiap 6 bulan sekali.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri. M.Sc mengatakan, penyelenggaraan BKGN demi mendorong kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut ini kian penting seiring dengan tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia saat ini. Sementara perilaku menyikat gigi masyarakat Indonesia sendiri masih bermasalah atau masih belum mengikuti aturan yang seharusnya.

“Orang Indonesia yang betul-betul mengikuti regulasi atau aturan yang seharusnya dalam menyikat gigi dengan benar baru hanya 2,8 persen. Jadi kalau orang menyikat gigi itu, setelah makan pagi dan malam hari sebelum tidur. Kebiasaan ini belum terbiasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia, karena itu karies giginya atau lubang giginya masih sangat tinggi,” papar Usman.

Menurut Usman, tingginya konsumsi gula masyarakat Indonesia saat ini salah satunya juga dipengaruhi oleh tingginya kadar gula yang terkandung dalam berbagai jenis makanan yang diproduksi. Untuk itu, perubahan perilaku pola hidup sehat dengan menyikat gigi secara baik diperlukan sebagai upaya untuk mencegah pertambahan karies gigi atau lubang gigi.

“Itu (karies gigi atau lubang gigi) semakin banyak di anak-anak kita. Kalau kita lihat umur 6 tahun ke bawah, 6-12 tahun cenderung memang agak tinggi ini (karies gigi atau lubang gigi) yang mesti kita perhatikan betul. Mudah mudahan bebas karies,” kata Usman.

Senada dengan Usman, Head of Marketing Oral Care Unilever Indonesia Distya Tarworo Endri mengutarakan, BKGN digelar guna membebaskan masyarakat Indonesia dari masalah gigi dan mulut, terutama gigi berlubang.

“Di BKGN kali ini kami membangkitkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di tengah semakin tingginya konsumsi gula di masyarakat Indonesia,” ungkap Distya.

Distya pun menyebutkan, pada tahun 2023 ini konsumsi gula perkapita diperkirakan meningkat hingga 9 persen dibandingkan tahun 2019. Di mana kondisi ini membuat masyarakat Indonesia semakin rentan dan meningkatkan risiko untuk adanya masalah gigi berlubang.

“Untuk itu selama September 2023 hingga Februari 2024, insya Allah BKGN 2023 siap memberikan edukasi pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di seluruh fakultas kedokteran gigi dan rumah sakit gigi dan mulut pendidikan di Indonesia, maupun melalui layanan teledentistry yaitu tanya dokter gigi by Pepsodent,” terang Distya.

Usai Kick Off dan Opening Ceremony BKGN 2023 tersebut, dilakukan pula sosialiasi cara menyikat gigi yang benar kepada sejumlah siswa. Diliputi antusiasme tinggi, sejumlah siswa sekolah perwakilan dari SD Kanisius Sengkan, SLB 1 Bantul, dan SLB 2 Yogyakarta mengikuti praktik menyikat gigi yang benar ini bersama kehadiran Raisa dan Hamish Daud sebagai Brand Ambassador Pepsodent.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya