Jerawatan karena Penggunaan Skincare Baru: Apa yang Sebenarnya Terjadi pada Kulit Kita?
VIVA Lifestyle – Tampilan kulit yang berseri-seri adalah idaman bagi banyak orang, dan untuk mencapainya, banyak individu memutuskan untuk memulai perawatan kulit baru. Namun, terkadang yang terjadi bukanlah hasil yang diharapkan, melainkan munculnya jerawat yang meresahkan.
Jerawat yang muncul setelah memulai perawatan kulit baru adalah fenomena yang cukup umum, dan ini sering kali menimbulkan pertanyaan dan kebingungan. Mengapa jerawat tiba-tiba muncul ketika seharusnya kulit sedang dalam perawatan yang lebih baik?
Wajah yang mengalami jerawat setelah memulai perawatan kulit baru dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa alasan mengapa ini bisa terjadi:
​1 Purging (Pembersihan Kulit): Salah satu alasan umum mengapa kulit bisa jerawatan setelah memulai perawatan kulit baru adalah karena proses pembersihan kulit. Beberapa produk perawatan kulit, seperti retinoid atau asam glikolat, dapat merangsang pergantian sel kulit lebih cepat.
Ini dapat mengakibatkan jerawat yang sudah ada lebih cepat muncul atau munculnya jerawat baru saat kulit membersihkan diri dari sel-sel kulit mati dan kotoran yang tersumbat.
2. Reaksi alergi atau iritasi: Kadang-kadang, produk baru dalam rutinitas perawatan kulit dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi kulit. Ini bisa berupa kemerahan, gatal, atau munculnya jerawat. Produk yang mengandung bahan yang tidak cocok dengan jenis kulit atau terlalu kuat untuk kulit kamu dapat menjadi penyebabnya.
3. Penyumbatan pori-pori: Produk perawatan kulit yang salah atau pemakaian berlebihan dapat menyumbat pori-pori kulit. Ini dapat memicu jerawat karena minyak dan bakteri terjebak di dalam pori-pori.
4. Perubahan dalam rutinitas perawatan kulit: Mengubah rutinitas perawatan kulit kamu atau mencoba banyak produk sekaligus dapat mengganggu keseimbangan kulitmu. Kulit kamu mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan produk-produk baru ini, dan selama transisi ini, mungkin mengalami pertumbuhan jerawat.
5. Stres: Stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit. Saat kamu mulai merasa tertekan atau cemas tentang hasil perawatan kulit baru, stres ini dapat menyebabkan gangguan hormon yang memicu jerawat.
6. Polusi dan lingkungan: Faktor-faktor eksternal seperti polusi udara dan lingkungan yang kotor juga dapat mempengaruhi kulitmu. Kulit yang terpapar polusi dapat menjadi rentan terhadap jerawat.
Jika kamu mengalami jerawat setelah memulai perawatan kulit baru, penting untuk bersabar. Kulit kamu mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan produk baru dan mengatasi perubahan dalam rutinitas perawatan kulit.
Jika jerawat berlanjut atau menjadi lebih buruk, sebaiknya konsultasikan dengan seorang ahli perawatan kulit atau dermatologis untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kulit.