Cara Ngemil Aman dan Sehat untuk Penderita Diabetes

Ilustrasi sedang makanan.
Sumber :
  • Pexels/Rachel Claire

JAKARTA – Diabetes menjadi salah satu penyakit yang patut diperhatikan belakangan ini karena diidap tidak hanya oleh orang-orang berusia lanjut tetapi juga di usia produktif. Penyakit ini disebabkan oleh faktor keturunan dan gaya hidup. Namun, sejumlah masyarakat kerap kali meyakini bahwa penyakit ini disebabkan oleh kebiasaan ngemil. Hal tersebut tidak sepenuhnya salah, karena camilan yang manis mengandung tinggi gula dan kalori yang memicu lonjakan gula darah hingga obesitas.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

“Ketika mengonsumsi bahan makanan tinggi kalori, dapat memicu terjadinya obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko terjadinya penyakit diabetes, oleh karenanya ngemil harus diperhatikan dari jumlahnya dan dari jenis camilan yang dikonsumsi. Supaya tidak memicu terjadinya penyakit diabetes,” ujar Healthcare Communicator Kalbe Nutritionals, dr. Adeline Devita, dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk.

Penyakit diabetes dapat terjadi pada anak hingga orang dewasa dan memiliki tanda atau gejala yang sama. Salah satunya, orang tersebut akan mudah lelah, tetapi tidak karena beraktivitas berat. Begitu juga dengan anak-anak yang kalau capai akan banyak tidur, padahal usia anak-anak seharusnya aktif dengan banyak aktivitas.

Daftar Makanan yang Aman dan Berbahaya bagi Penderita Asam Urat

Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

Photo :
  • Pexels/Polina Tankilevitch

Gejala berikutnya, kata dr. Adel, mudah lapar sehingga sering makan, tetapi tubuhnya tetap kurus. Juga sering haus melebihi normalnya orang kehausan akibat banyak aktivitas, dan hal ini disebut dengan polidipsi. Kemudian, banyak buang air kecil apalagi di malam hari. Gejala utama tersebut biasanya tidak disadari oleh orang-orang.

Kenali Penyebab Diare, IDI Kabupaten Boyolali Berikan Informasi Pengobatan

Selanjutnya, apabila ada luka di tubuhnya akan lama sembuh sehingga muncul istilah yang disebut diabetes basah karena luka yang terbuka dan tidak kunjung sembuh. Gejala lain pada orang dewasa, pandangan mata akan lebih mudah buram atau kabur. Apabila gejala itu terjadi, pertanda sudah terjadi komplikasi bahkan ke organ mata diabetesi (pasien diabetes).

”Sebenarnya kita ngemil itu bukan yang tidak boleh sama sekali, apalagi untuk para diabetesi itu ngemil diwajibkan. Karena, perhitungan kalori untuk diabetesi ialah 5-6 kali makan dalam sehari, yakni 3 kali makan besar dan 2-3 kali cemilan atau selingan. Di selingan itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori masing-masing orang,” jelas dr. Adel.

”Perhitungan camilan sekitar 90 kalori berdasarkan peraturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jadi pilihlah camilan yang jenisnya termasuk kategori yang baik, misalkan snack sehat, bisa juga buah-buahan, salad sayur, atau kacang-kacangan. Tetapi harus dihitung kalorinya,” tambahnya.

Contohnya, mengonsumsi banyak buah yang diyakini baik untuk kesehatan, tetapi untuk diabetesi tidak boleh langsung dikonsumsi sekali makan. Dalam hal ini, harus diperhitungkan jumlah kalori dari satu porsi buah-buahan tersebut, sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan. Selain buah, camilan sehat lain yang dapat dikonsumsi ialah snack yang khusus untuk diabetesi.

Ilustrasi diabetes

Photo :
  • Pixabay/ tumisu

“Diabetasol ini mungkin dikenalnya yang produk susu atau nutrisi pengganti makan, lalu produk pengganti gula atau sweetener. Namun, ini juga tersedia snack yang aman untuk diabetes. Wafer ini mengandung serat yang tinggi sehingga bisa memberi rasa kenyang lebih lama,” ungkap Brand Manager Diabetasol, Dewa Baskara.

Ia memaparkan, apabila diabetesi mengonsumsi makanan yang tinggi serat, otomatis akan menekan rasa lapar sehingga diabetesi tidak mudah ngemil. Meskipun rasa wafer itu manis cokelat, namun kandungannya sehat untuk pasien diabetes. Di antaranya tinggi serat untuk membantu diabetesi mengontrol gula darah lebih stabil, mengandung 0 gram gula, dan krim yang terbuat dari bubuk cokelat asli.

“Cara konsumsinya, kita sarankan 3 – 4 keping Wafer per sekali waktu ngemil, karena kalorinya di angka 90 kalori. Jam konsumsinya, kalau kita perhatikan pola makan diabetesi 3 kali makan dan 3 kali selingan, maka camilan wafer itu bisa dikonsumsi pada pukul 10 pagi, 3 sore, dan 7 malam,” tutur Dewa Baskara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya