Menguak Fakta Penyakit DBD di Indonesia
- VIVA/Agus Setiawan
Jakarta – Kasus Demam Berdarah atau DBD di Indonesia terus meningkat. Dalam upaya mengatasi ancaman tersebut, HIT dari PT Godrej Consumer Products Indonesia, KlikDokter, dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (KEMENKO PMK) saling berkolaborasi.
Pada Selasa, 28 Agustus 2023, mereka menggelar Seminar, Peluncuran E-Book, dan Press Conference di Kantor Kemenko PMK dengan tema ‘Penguatan Layanan Kesehatan melalui Peningkatan Peran Jumantik dan TPK untuk Menanggulangi Kasus DBD di Indonesia’.
Acara ini merupakan contoh nyata dari kerjasama multi-sektor yang kuat dan proaktif dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kasus DBD di Indonesia terus meningkat
Y.B Satya Sananugraha selaku Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, mewakili Menteri Kemenko PMK, Muhadjir Effendy dalam sambutannya pada seminar tersebut mengatakan, kasus DBD di Indonesia terus meningkat.
Sejak tahun 2021, kasus DBD sebanyak 73.518 dengan angka kematian sebanyak 705. Pada tahun 2022 sebanyak 131.265 kasus dengan angka kematian sebanyak 1.183 orang. Pada periode Januari-Juli 2023, sebanyak 42.690 orang terinfeksi DBD dan 317 orang meninggal.
Dalam upaya untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD, kata Y.B Satya Sananugraha, peran juru pemantau jentik (Jumantik) sangat diperlukan.
Lebih lanjut, jumantik bertugas memantau jentik nyamuk yang ada di sekeliling tempat tinggal, terutama di tempat-tempat yang biasa menjadi sarang nyamuk seperti di bak mandi karena jarang dikuras, genangan air di sampah kaleng atau plastik kemasan air minum.
Kata dia, sarang nyamuk tersebut hendaknya diberantas dengan segera agar tidak menimbulkan DBD. Selain itu, jumantik juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih.
“Selain itu, jumantik juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat dan mengingatkan upaya-upaya pencegahan dan memutus mata rantai hidup jentik nyamuk DBD,” ungkapnya.
Indonesia negara yang mudah terserang DBD
Indonesia adalah negara endemis DBD yang tidak mengenal musim, seseorang tetap berpotensi terserang DBD. Oleh sebab itu, Satya Sananugraha mengajak masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.
“Oleh sebab itu biasakan perilaku hidup sehat dengan lingkungan yang bersih,” jelasnya.
“Saya sangat mengapresiasi SEMINAR EDUKASI ini dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang merata, semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah dan ikhtiar kita untuk Bangsa Indonesia tercinta,” imbuhnya.
Peluncuran E-Book ‘Pedoman Penanggulangan DBD di Lingkungan Rumah dan Kantor’
Sebagai bagian penting dari acara ini, juga diluncurkan E-Book bertajuk ‘Pedoman Penanggulangan DBD di Lingkungan Rumah dan Kantor’.
E-Book ini menggabungkan pengetahuan terkini dari ahli kesehatan dan praktisi dalam upaya memberikan panduan komprehensif bagi Jumantik, TPK, dan masyarakat luas tentang cara mengatasi dan mencegah DBD di lingkungan rumah dan kantor.
Hal ini selaras dengan tujuan besar dari HIT sebagai brand dan PT Godrej Consumer Products Indonesia sebagai perusahaan yang memiliki tujuan untuk membawa kebaikan dalam bidang kesehatan dan kecantikan di negara-negara berkembang.
Melalui acara ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi ancaman DBD dan bersama-sama menuju Indonesia yang lebih sehat dan bebas dari penyakit.
“Semangat preventif melalui edukasi adalah langkah yang tepat untuk terus menanggulangi dan memberantas DBD di Indonesia. Melalui KlikDokter, kami juga menghimbau masyarakat untuk selalu update dan jaga kesehatan melalui portal dan layanan online konsultasi kami bersama dokter-dokter terbaik,” tutup Hendra Tjong, CEO KlikDokter.