15 Persen Penyebab Pasangan Tidak Punya Anak karena Pria Tidak Subur

Ilustrasi pasangan.
Sumber :
  • pixabay

JAKARTA – Menikah menjadi impian setiap pasangan kekasih. Namun untuk mencapai tahap pernikahan penting bagi pasangan untuk melakukan berbagai persiapan. Salah satunya adalah terkait pernikahan adalah dengan melakukan premarital check up sebelum menikah.

Diaz Adriani dan Ustadz Subki Bahas Harmoni Pernikahan dalam Dunia Bisnis

Salah satu pemeriksaan yang juga wajib untuk dilakukan pasangan adalah terkait analisa sperma. Sayangnya tidak sedikit pasangan yang enggan untuk melakukan premarital check up lantaran percaya dengan pasangannya.

“Seringkali baru tau bermasalah setelah menikah. Faktanya 15 persen faktor tidak punya anak itu karena laki-laki tidak subur,” kata spesialis obstretri dan ginekologi, dr. Ulul Albab, Sp.OG saat ditemui awak media di kawasan Jakarta Utara, Kamis 24 Agustus 2023.

IDI Kabupaten Jepara Berikan Informasi Pengobatan bagi Gangguan ADHD Pada Anak

Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.

Photo :
  • Freepik/tirachardz

Diungkap Ulul Albab, salah satu alasan pria tidak subur lantaran pola hidup yang tidak sehat. Hal ini menyebabkan kualitas sperma pria menjadi kurang baik.

Pernah Dilarang KB oleh Edwrad Akbar, Kimberly Ryder Kasih Pesan Ini Buat Para Wanita

Di sisi lain, spesialis obstretri dan ginekologi, dr. Boy Abidin menjelaskan, salah pola hidup tidak sehat yang menyebabkan kualitas sperma pria kurang baik adalah asap rokok.

“Asap rokok, baik perokok pasif aktif dan vape itu asapnya mengganggu sirkulasi darah hormon ganggu kualitas sperma dan telur,” ujar dia.

Selain itu, premarital check up juga penting dilakukan calon pengantin untuk mencari tau beberapa penyakit infeksi seperti HIV/AIDS, sifilis, hepatitis B, Hepatitis C, diabetes, hingga tiroid.

Premarital check up juga dilakukan untuk mengetahui golongan darah dan resus. Boy menjelaskan, jika perempuan memiliki resus negatif bisa mempengaruhi gangguan tumbuh kembang anak pada kehamilan kedua.

”Kalau perempuan resus negatif bisa berisiko gangguan tumbuh kembang anak di kehamilan kedua,” ujar dia.

Ilustrasi pasangan.

Photo :
  • Freepik/halayalex

Selain itu pemeriksaan golongan darah juga untuk mengetahui risiko potensi pembawa talasemia kepada bayi

“Talasemia sama-sama komponen minor menikah 50 persen anak talasemia minor sehingga nanti bayi harus transfusi darah seumur hidup,” ujar dia. 

Boy menambahkan, untuk premarital check up sangat direkomendasikan bagi pasangan tiga bulan sebelum pernikahan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya