Apa yang Terjadi Pada Otak Orang yang Sedang Mabuk? Jawabannya Bikin Merinding

Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Mabuk adalah kondisi yang sering terjadi saat seseorang mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan. Efek mabuk tidak hanya mempengaruhi perilaku dan koordinasi tubuh, tetapi juga memiliki dampak langsung pada otak.

Kelakuan Mahasiswa Penabrak Pejalan Kaki hingga Tewas di Sleman, Nyetir Sambil Mabuk dan Oral Seks

Nah, kali ini VIVA mengupas lebih dalam tentang apa yang terjadi pada otak orang yang sedang mabuk yang dilansir dari berbagai sumber dan bagaimana alkohol memengaruhi fungsi dan proses kognitif di dalamnya:

Ilustrasi Scotch whisky/minuman beralkohol.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Pengaruh Alkohol pada Otak

Alkohol merupakan zat psikoaktif yang mempengaruhi aktivitas saraf dan sistem neurotransmiter di otak. Setelah diminum, alkohol akan masuk ke dalam aliran darah dan mencapai otak dalam beberapa menit.

Efek alkohol pada otak terjadi karena dampaknya terhadap neurotransmiter, yaitu zat kimia yang bertanggung jawab atas transmisi sinyal antar sel saraf.

Penurunan Kendali Motorik dan Koordinasi

Salah satu efek pertama yang dapat dirasakan saat mabuk adalah penurunan kendali motorik dan koordinasi tubuh. Hal ini disebabkan oleh dampak alkohol pada bagian otak yang mengendalikan gerakan motorik, seperti korteks motorik.

Oleh karena itu, seseorang yang mabuk sering mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan dan melakukan gerakan yang terkoordinasi.

Penurunan Fungsi Kognitif

Ilustrasi pendarahan otak.

Photo :
  • Pixabay

Alkohol juga memengaruhi fungsi kognitif, termasuk kemampuan berpikir, memori, dan pengambilan keputusan. Alkohol dapat menghambat aktivitas korteks prapfrontal, bagian otak yang berperan dalam pengambilan keputusan dan penilaian.

Hal ini dapat menyebabkan seseorang membuat keputusan impulsif atau tidak bijaksana selama dalam kondisi mabuk.

Efek pada Sistem Limbik

Sistem limbik, bagian otak yang terlibat dalam emosi dan motivasi, juga terpengaruh oleh alkohol. Peningkatan kadar alkohol dalam darah dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan emosi. Beberapa orang mungkin merasa lebih berani atau ceria, sementara yang lain dapat menjadi lebih sensitif atau merasa sedih.

Kerusakan Jangka Panjang

Ilustrasi organ otak manusia.

Photo :
  • IG @katadokter_official

Konsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak yang lebih serius. Misalnya, alkohol kronis dapat mengakibatkan pengurangan ukuran otak dan gangguan fungsi kognitif yang lebih parah, seperti gangguan ingatan jangka pendek dan panjang.

Proses Pemulihan Otak

Setelah alkohol dihilangkan dari tubuh, otak mulai pulih. Namun, pemulihan ini dapat memakan waktu tergantung pada jumlah alkohol yang dikonsumsi. Fungsi otak seperti koordinasi, konsentrasi, dan memori akan kembali normal seiring waktu.

Mabuk memengaruhi berbagai aspek otak, termasuk kendali motorik, fungsi kognitif, dan emosi. Efek alkohol pada neurotransmiter dan sistem saraf dapat menghasilkan berbagai perubahan perilaku dan psikologis.

Penting untuk diingat bahwa mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan otak jangka pendek maupun jangka panjang. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah terkait alkohol, segera mencari dukungan dan bantuan dari ahli kesehatan atau spesialis rehabilitasi alkohol.