Mengenal Tes HPV DNA Genotyping untuk Deteksi Infeksi HPV

Ilustrasi laboratorium.
Sumber :
  • Freepik/freepik

JAKARTA – Salah satu infeksi yang dapat menjadi ancaman serius bagi kesehatan wanita adalah Human Papillomavirus (HPV), terutama terkait dengan risiko kanker serviks. Untuk mendeteksi adanya infeksi HPV dan jenis-jenis HPV yang hadir dalam tubuh, salah satu metode yang digunakan adalah tes HPV DNA Genotyping. Tes ini mampu mengidentifikasi secara spesifik jenis-jenis HPV yang menginfeksi seseorang dan memberikan petunjuk penting dalam penanganan dan pengobatan infeksi HPV.

Gejalanya Mirip Flu Biasa, Awas Risiko Serius Virus RSV yang Meningkat di Musim Hujan

Dr. dr. Bambang Dwipoyono, Sp.OG, Konsultan Ginekologi Onkologi dari Rumah Sakit Siloam MRCCC Semanggi menyebutkan bahwa Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, salah satunya adalah kanker serviks. Untuk mendeteksi adanya infeksi HPV dalam tubuh, kini tersedia metode baru yang disebut sebagai tes HPV DNA Genotyping. 

“Tes HPV DNA Genotyping adalah prosedur tes berbasis molekular yang bertujuan mencari atau mengetahui adanya tanda-tanda infeksi HPV, diutamakan pada kelompok jenis (strain) yang dapat menimbulkan kanker pada serviks uteri,” ujar dr. Bambang, dalam keterangan tertulis.

Hindari 5 Makanan Penyebab Kanker Payudara yang Sering Jadi Menu Sehari-hari!

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Freepik

Menurut dr. Bambang, proses pengambilan sampel (spesimen) dilakukan dengan mengambil dari usapan pada permukaan mulut rahim dengan menggunakan sikat atau brush. Sampel ini akan dianalisis di laboratorium dan hasilnya akan mengidentifikasi jenis-jenis HPV yang terdeteksi dalam sampel.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Tes ini dapat mendeteksi semua jenis HPV baik yang onkogenik (memicu pertumbuhan sel kanker) maupun yang non-onkogenik (berisiko rendah sebabkan kanker), karena setiap jenis HPV mempunyai struktur asam amino yang spesifik dan hal itu lah menjadi target spesifik yang dicari atau dideteksi.

Tes HPV DNA Genotyping melihat bukti adanya infeksi HPV yang onkogenik (terutama) maupun non-onkogenik sehingga hasil tes menggambarkan situasi yang lebih awal (hulu) sebelum terjadi perubahan di dalam sel-sel yang melapisi mulut rahim. Hasil tes HPV DNA pun tergolong cepat, pemeriksaan secara teknis bisa diperoleh dalam kurun waktu 60 menit, hanya saja hasil yang diberikan ke seseorang yang melakukan tes bervariasi tergantung pada laboratorium atau rumah sakit tempat tes dilakukan. Setelah mendapatkan hasil, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan langkah selanjutnya.

“Dengan demikian, siapa saja dapat melakukan tes atau pemeriksaan tersebut karena tujuan dari dilakukannya prosedur tes DNA HPV adalah untuk mendapatkan informasi adanya infeksi HPV dalam upaya melakukan skrining atau deteksi dini kanker serviks, sehingga tes HPV DNA Genotyping bisa dilakukan pada siapa saja yang menjadi target skrining,” lanjut dr. Bambang.

Dijelaskan dr. Bambang, jika seseorang telah menerima vaksinasi HPV, masih ada kemungkinan infeksi HPV yang tidak ditangkap oleh vaksin. Salah satu syarat yang harus dipahami pada penerima vaksinasi HPV adalah tetap melakukan skrining karena proteksi vaksinasi HPV tidak 100 persen.

"Oleh karena itu, tes HPV DNA Genotyping tetap relevan untuk memastikan atau mendeteksi adanya infeksi” menurut dokter yang juga lulusan dari University of New Haven, Amerika Serikat tersebut," kata dia.

Tes HPV DNA Genotyping membuat pengkategorian yaitu kelompok yang berisiko kanker serviks dan yang tidak berisiko kanker serviks. Selanjutnya, dengan adanya pengelompokan risiko tersebut, dapat dilakukan tata laksana.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya