Punya Angka Usia Harapan Hidup Tertinggi, Seperti Apa Perawatan Lansia di Jepang?
- Pixabay/pexels
JAKARTA – Angka usia harapan hidup di Jepang diketahui menduduki peringkat pertama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berdasarkan catatan WHO angka rata-rata usia hidup di Jepang berada 84,3 tahun.
Tingginya angka usia harapan hidup di Jepang lantaran level perawatan yang cukup tinggi, biaya pengobatan yang murah, kemudahan akses untuk berobat bagi masyarakat, kesadaran masyarakat akan kesehatan yang tinggi hingga budaya makan, yang mana asupan lemak masyarakat Jepang lebih rendah dibanding negara maju lainnya.
Di sisi lain, tingginya angka harapan hidup di Jepang juga berpengaruh pada jumlah angka lanjut usia yang cukup tinggi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Diketahui, angka lansia di Jepang hingga September 2022 lalu tercatat sebanyak 36,27 juta orang berusia 65 tahun ke atas di Jepang, meningkat 60.000 dibandingkan tahun 2021 lalu.
Sementara itu, tingginya angka lansia di Jepang sendiri ternyata tidak berbanding lurus dengan usia angka masyarakat mudanya.
Angka kelahiran di Jepang sendiri diketahui turun menjadi kurang dari 800 ribu untuk pertama kalinya tahun lalu. Di sisi lain, jumlah rumah perawatan lansia di Jepang juga diketahui cukup banyak.
"Memang di Jepang populasi orang tua banyak makanya menciptakan perawatan lansia di sana. Populasi orang tua banyak tapi populasi orang mudanya sedikit makanya yang merawat lansia sedikit maka kami punya fasilitas perawatan lansia yang telah disediakan perawat," ungkap Vice President Iseikai International General Hospital, Nobuyuki Tani kepada VIVA saat ditemui dalam acara di kawasan Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2023.
Sementara itu, berbeda dengan di Indonesia yang hanya terdiri panti jompo saja. Jepang diketahui memiliki sistem perawatan khusus bagi lansia sangat nyaman dengan tenaga profesional seperti dokter hingga perawat lansia yang disebut Kaigo.
Salah satunya di rumah sakit Iseikai International General Hospital. Hal ini juga ingin dicoba pihaknya dengan menggaet warga lansia dari Indonesia yang ingin berobat di sana.
"Sistemnya ada orang yang lansia ingin menggunakan perawatan lansia di Issekai memang sistemnya menginap lebih dari sebulan. Nantinya bukan hanya Medical Check Up (MCU) saja, tapi semua dapat. Misalnya banyak lansia yang tidak bisa menggerakkan tangannya ga bisa makan nanti memberikan fasilitas itu melalui perawat," kata dia.
Di sisi lain, untuk mempermudah lansia dari Indonesia yang ingin melakukan perawatan di Jepang.
Pihaknya juga mulai merencanakan mempermudah pengurusan dokumen visa mengingat proses perawatan lansia yang bisa saja memakan waktu lebih dari satu bulan.
"Nah soal visa baru mereka memikirkan akan menciptakan medical visa dan sebagainya," ujarnya.