UU Kesehatan Disahkan, Begini Sikap Ikatan Apoteker Indonesia

Ilustrasi Apoteker
Sumber :
  • Lifepack

JAKARTA – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyelenggarakan kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) sebagai agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat (PP IAI) bekerja sama dengan Pengurus Daerah (PD IAI) setempat. Tahun 2023 ini dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada 22-26 Agustus 2023.  

Terpopuler: Ramalan Zodiak, hingga Penyakit Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD

Dalam agenda ini, IAI akan membahas arah Ikatan ke depannya dalam melakukan reposisi dan re-focusing sejalan dengan peran serta posisi organisasi profesi yang tidak lagi berjalan single bar. 

"Karena UU No 17 tahun 2023 ini memungkinkan munculnya organisasi profesi apoteker yang lain, maka IAI tidak akan menghalangi, tetapi harapannya akan saling mendukung dalam upaya kemajuan dunia kefarmasian dan profesi luhur apoteker. Namun kami yakin, IAI masih menjadi tujuan utama para Apoteker dalam beraktivitas dalam upaya memajukan profesi Apoteker dalam perannya memajukan kesehatan di Tanah Air," ujar Ketua Umum PP IAI, Noffendri Roestam, dalam keterangannya.

Dokter Gia Pratama Beberkan Penyakit yang Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD

Mural tenaga kesehatan (nakes) lawan COVID-19.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Meski IAI bersama sejumlah organisasi profesi lainnya telah melakukan berbagai aksi, baik secara parlementer maupun ekstra parlementer untuk penundaan pembahasan UU Kesehatan Omnibus Law, tetapi sebagai organisasi berbadan hukum, IAI siap menyambut tantangan baru dalam mengimplementasikan UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Namun apabila ditemukan klausul yang sekiranya akan mengakibatkan praktik kefarmasian tidak berjalan sebagaimana mestinya, IAI akan menempuh upaya konstitusional untuk perbaikan ke depannya.

Persib Berduka, Dokter tim Rafi Ghani Meninggal Dunia

Sebagai bentuk kesiapan IAI, dalam kegiatan ini, secara khusus, Dirjen Farmalkes dan Dirjen Nakes akan membahas dengan tuntas tentang UU No 17 Tahun 2023 tentang kesehatan yang masih menjadi bahan perbincangan di kalangan tenaga kesehatan khususnya di kalangan Apoteker.

"Kedua Dirjen akan membahas secara jelas dan mendalam, bagaimana implikasi UU tersebut terhadap peran apoteker dan praktik kefarmasian yang menjadi sangat penting, mengingat peran dan kewenangan organisasi profesi banyak yang diambil alih oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," ungkap Noffendri.

Selain itu, Sekjen PP IAI yang juga bertindak sebagai Ketua Steering Commitee, Lilik Yusuf Indrajaya menambahkan, "Dalam rakernas nanti diharapkan akan muncul Peraturan Organisasi (PO) yang memudahkan anggota dalam melakukan kegiatannya namun juga terus berupaya meningkatkan kapasitas mereka sebagai tenaga kesehatan".

"Saat ini konteks kesehatan global telah berubah secara drastis, dimana pembelanjaan negara dialokasikan lebih banyak untuk kesehatan, populasi menua dan beban penyakit kronis bertambah, obat-obatan baru dengan harga yang mahal, teknologi kesehatan terbaru serta peningkatan permintaan akan layanan kesehatan yang lebih baik seiring pertumbuhan pendapatan masyarakat," kata Ketua Panitia Rakernas dan PIT 2023 Ardiyansyah.

"Saat ini, kesadaran masyarakan akan pencegahan penyakit menjadi lebih penting dibandingkan dengan pengobatan," tambah Ardiyansyah.

Ilustrasi dokter

Photo :
  • www.pixabay.com/jennycepeda

Pergeseran paradigma pelayanan kefarmasian ke Patient Oriented menjadi tantangan baru bagi Apoteker untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasien. Teknologi dan digitalisasi akan mendukung transformasi farmasi, peningkatan pelayanan kepada pasien dan memperkuat hubungan pasien dengan apoteker, serta penguatan kolaborasi antar tenaga kesehatan.

Kolaborasi antar tenaga kesehatan merupakan kunci di masa depan. Kemajuan teknologi akan mempercepat penelitian kedokteran, uji klinis dan proses produksi. Semua kemajuan dan inovasi ini akan melengkapi interaksi manusia dan juga meningkatkan kebutuhan akan perubahan dalam hal ilmu pengetahuan dalam hal kesehatan, pendidikan dan tenaga kerja, begitu pula dengan praktik kefarmasian. 

Teknologi inovatif akan terus mempengaruhi kehidupan kita. Ketika berkaitan dengan kesehatan, selama beberapa tahun terakhir, teknologi yang inovatif ini telah menunjukkan kemampuannya memberikan manfaat yang luar biasa untuk Pasien, Apoteker dan Dokter serta kontribusi pada sistem kesehatan yang berkelanjutan.

Kegiatan ini akan dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat di bidangnya, termasuk Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Dirjen Farmalkes Lucia Riska Andalucia, Dirjen Nakes Arianti Anaya, Gubernur Jawa Tengah Gandjar Pranowo, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dan Bupati Sukoharjo Etik Suryani.

Kegiatan Rakernas dilaksanakan pada 23 Agustus 2023 sebagai ajang silaruhami antara Pengurus dan Organ Ikatan baik Pusat maupun Daerah Kepengurusan Periode 2022-2026. Rakernas adalah momen penting yang menjadi representasi dari Apoteker seluruh Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya