Waspada, Pegal Bisa Jadi Gejala Utama Skoliosis
- Freepik/yanalya
JAKARTA – Skoliosis merupakan kondisi melengkungnya tulang belakang secara tidak normal ke arah samping. Kondisi yang kerap dialami oleh anak-anak usia pra pubertas ini banyak terjadi tanpa diketahui penyebabnya sama sekali (idiopatik).
Berbicara mengenai skoliosis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat terkait dengan gejala atau tanda dari penyakit ini. Sebab jika tidak dikenali sejak dini, skoliosis yang dibiarkan tanpa perawatan berisiko merusak postur tubuh, menyebabkan nyeri punggung berkepanjangan, mengganggu fungsi paru dan jantung, hingga merusak saraf tulang belakang. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Spesialis ortopedi konsultan tulang belakang RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K), mengungkap bahwa gejala utama dari skoliosis adalah pegal.
"Skoliosis timbulkan pegal saja, selain pegal jangan diagnosa sendiri. Banyak skoliosis datang telat ke dokter padahal ada kondisi lain," kata dia kepada awak media saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Senin 21 Agustus 2023.
Lebih lanjut diungkap Widyastuti, selain pegal, bagian punggung yang terlihat tidak simetris juga dikaitkan dengan gejala skoliosis. Sementara itu, gejala lain seperti nyeri yang menjalar, kebas, kesemutan, terasa seperti kesetrum dan lemah dari pinggang ke kaki ternyata bukan tanda skoliosis.
"Pegal saja. Kebas, seperti kesemutan, nyeri yang menjalar bukan disebabkan skoliosis. Jika ada segala sesuatu yang tidak sewajarnya, ada baiknya dikonsultasikan ke dokter," kata dia.
Namun, dr. Widyastuti mengingatkan, meskipun gejala skoliosis dapat terlihat, penting bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Hal ini untuk memastikan apa benar pasien tersebut mengalami skoliosis atau tidak. Dengan adanya pemeriksaan ini juga dapat membantu untuk mengetahui sudut lengkung tulang belakang sebagai acuan dalam menentukan tindakan penanganan selanjutnya.
Di sisi lain, ada beberapa pasien dengan derajat sudut lengkungan tulang belakang yang kurang dari 20 derajat umumnya akan diberikan beberapa pengobatan seperti pemberian brace demi membantu agar perlengkungan tidak semakin bertambah besar.
"Di bawah 10 derajat tidak keliatan, masih dibilang normal. Di bawah 20 masih ringan. Untuk tindakan operasi bagi mereka yang kelengkungannya kurang dari 20 sendiri, kami akan melihat lebih besar manfaat atau mudaratnya. Sekadar berenang gak ada keluhan kenapa harus operasi," jelas dia.
Sementara itu untuk mengurangi rasa pegal akibat skoliosis, Widya mengungkap ada beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan.
"Streching excercise itu membantu untuk membuat otot rileks. Beberapa olahraga seperti berenang, pilates, yoga, itu bisa membantu," jelas dia.