Tak Cuma Berdampak ke Paru-paru, Polusi Udara Bikin Tulang Belakang Wanita Mudah Keropos
- ANTARA FOTO/Fauzan/nym.
JAKARTA – Polusi udara di Jakarta belakangan ini terus menjadi perhatian. Pasalnya kondisi polusi udara di Jakarta sudah melebihi ambang batas normal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).Â
Tak hanya berdampak pada masalah kesehatan paru-paru saja. Polusi juga disebut-sebut bisa memengaruhi kepadatan tulang pada wanita yang telah menopause. Hal ini bahkan sempat diteliti oleh Universitas Columbia yang dirilis pada awal tahun 2023 ini.
Disebutkan dari studi tersebut, kadar polusi udara berhubungan dengan kerusakan tulang pada wanita pascamenopause. Lantas, bagaimana pihak medis melihat fenomena ini?
Spesialis ortopedi konsultan tulang belakang RS Pondok Indah – Pondok Indah dr. Widyastuti Srie Utami, Sp. OT (K), mengatakan, polusi erat kaitannya dengan radikal bebas. Di mana salah satu komponen tulang belakang yang rentan terhadap radikal bebas dari polusi adalah bantalan tulang belakang.
"Polusi itu radikal bebas. Tulang belakang komponennya banyak sekali ada tulang, ada bantalan, ada saraf, ada otot. Salah satu komponen tulang belakang yang paling rentan terhadap radikal bebas polusi adalah bantalan tulang," kata dia dalam small media discussion di Jakarta Selatan, Senin 21 Agustus 2023.Â
Lebih lanjut diungkap Widyastuti, masyarakat yang sering terpajan polusi udara termasuk asap rokok, bantalan tulang belakangnya jadi lebih cepat keropos.
"Itu seharusnya bantalan tulang belakangnya belum aus bisa menjadi aus lebih cepat. Kita semua sebenarnya secara alami seiring dengan bertambahnya usia, bantalan tulang belakang lama-lama akan aus, biasanya di usia di atas 40-an bantalan kita 'lebih' sering tidak elastis," jelasnya.
Tak hanya itu, dia juga mengungkap alasan mengapa wanita pasca menopause kepadatan tulangnya cepat menurun. Hal ini lantaran adanya pengaruh hormon estrogen, yang mana jumlah hormon estrogen mengalami penurunan sehingga memicu pengeroposan tulang pada wanita menopause.
"Kepadatan tulang kita itu dipengaruhi oleh kalsium, vitamin D. Hormon estrogen kita itu mempunyai kaitan yang erat dengan hal itu. Sehingga ketika menopause estrogen berkurang," jelas dia.