Polusi Udara Ternyata Bisa Sebabkan Stroke, Hipertensi Bahkan Hingga Kematian Dini

Ilustrasi polusi udara
Sumber :

JAKARTA – Polusi udara di Jakarta menjadi sorotan publik. Kondisi udara di Jakarta sendiri pada Kamis 10 Agustus kemarin, kualitas udara Jakarta pada Kamis kemarin masuk dalam katagori tidak sehat. 

Berdasarkan Air Quality Index (AQI) Jakarta mencatat kualitas udara Jakarta berada di angka 156 dan menduduki posisi pertama sebagai kota udara terkotor di dunia.

Seperti diketahui ada beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat dari paparan polusi udara mulai dari iritasi saluran nafas, mata perih, hingga tenggorokan sakit.

Namun tidak sampai di situ, terlalu banyak terpapar polusi udara juga ternyata bisa mengancam jiwa. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Polusi Udara di Jakarta Meningkat

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy

Beberapa penyakit tidak menular seperti stroke, serangan jantung bahkan terparah kematian dini bisa terjadi. 

Bagaimana bisa polusi udara menyebabkan masalah kesehatan tersebut? Spesialis Paru & Pernafasan Konsultan Paru Kerja & Lingkungan, Dr. dr. Feni Fitriani Taufik, Sp.PKR, Subps.PKL, M.Pd.Ked mengungkap bahwa berdasarkan teori pengkajian bahan polusi udara terdiri dari gas, yakni gas karbon moknisida, sulfur monoksida, nitrogen. 

Selain itu ada pula partile udara berukuran lebih kecil yang disebut sebagai particulate matter PM 2.5 dimana ukuran partikel itu mencapai 2.5 mikrometer. Karena ukurannya yang kecil itu, tanpa disadari dan dirasakan bisa masuk ke dalam tubuh

Tanpa Obat-obatan, Zaidul Akbar Ungkap Cara Agar Terhindar dari Stroke dan Penyakit Jantung

"Yang masuk ke dalam tubuh tanpa terasa tanpa diketahui adalah partikel yang ukurannya 2.5 mikrogram karena sangat kecilnya masih bisa melalui saringan hidung. Bisa masuk ke paru bahkan bisa menghindari bulu halus (di hidung) di saluran nafasnya," kata dia dalam virtual exclusive interview, Jumat 11 Agustus 2023.

Ilustrasi polusi udara.

Photo :
  • VIVAnews/Fernando Randy
Inilah 7 Makanan Penurun Kolesterol yang Baik untuk Dikonsumsi

Lebih lanjut, diungkap Feni, PM 2.5 ini jika masuk ke dalam paru Alveolus bisa masuk ke aliran darah, yang bisa menyebabkan inflamasi, peradangan kemudian menggangu sistem imun. 

"Kalau masuk ke pembuluh darah bisa masuk ke bagian tubuh mana saja. Kalau di otak menggangu sistem saraf pusat dan bisa menjadi stroke dan ke jantung bisa memengaruhi kerja jantung sehingga sebabkan hipertensi, penyakit kardiovaskular memang tidak langsung terjadi," jelas dia. 

MPR Ajak Kampus Bersinergi Selamatkan Lingkungan dan Wujudkan Udara Bebas Polusi

Dengan PM 2.5 yang masuk terus menerus dan bertahu-tahun, akumulasi efek itulah yang bisa menyebabkan gangguan ke otak ke pembuluh darah, sistem pernafasan, jantung, kata dia. 

"Polusi udara juga bisa sebabkan kematian dini akibat pajanan bertahun-tahun sehingga rentan terkena penyakit tidak menular stroke, serangan jantung, gangguan paru, pembuluh darah, pada anak bisa terjadi gangguan pertumbuhan paru, fungsi paru yang terjadi perlahan lantaran pajanan yang bertahun-tahun," ujarnya.

Ilustrasi lari.

Olahraga Lari saat Polusi Udara Buruk Bukan Ide Bagus, Begini Bahayanya bagi Kesehatan

Ketika seseorang berolahraga di tengah polusi, frekuensi napas meningkat sehingga memungkinkan lebih banyak partikel polusi masuk ke tubuh.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024