Sederet Penyebab Rheumatik yang Sering Diabaikan, Kalian Wajib Tahu
- Zheng Gu Shui
VIVA Lifestyle – Rheumatik alias rematik atau lebih dikenal sebagai rheumatoid arthritis, adalah penyakit autoimun kronis yang mengakibatkan peradangan pada sendi dan jaringan sekitarnya.
Meskipun penyebab pasti rheumatik belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang telah diidentifikasi sebagai berpotensi mempengaruhi terjadinya penyakit ini. Berikut adalah faktor-faktor penyebab rheumatik yang perlu Anda perhatikan. Scroll ke bawah untuk baca selengkapnya, dihimpun dari berbagai sumber.
Faktor Genetik
Ada bukti kuat bahwa faktor genetik berperan dalam risiko terjadinya rheumatik. Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini, kemungkinan mereka mengalami rheumatik lebih tinggi.
Kelainan Autoimun
Rheumatik adalah penyakit autoimun, yang berarti sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sendi dan menyebabkan peradangan. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan respons imun yang salah arah, memicu terjadinya penyakit ini.
Faktor Lingkungan
Lingkungan juga memiliki peran dalam perkembangan rheumatik. Paparan terhadap zat-zat tertentu, seperti infeksi bakteri atau virus, dapat memicu respon autoimun yang akhirnya menyebabkan peradangan pada sendi.
Peran Hormon
Hormon, terutama hormon wanita, dapat mempengaruhi risiko rheumatik. Kebanyakan kasus rheumatik terjadi pada wanita dalam usia reproduksi, menunjukkan adanya kaitan dengan fluktuasi hormon.
Merokok
Merokok diketahui meningkatkan risiko terjadinya rheumatik. Komponen kimia dalam rokok dapat memicu reaksi autoimun yang mengarah pada peradangan pada sendi.
Infeksi
Beberapa infeksi bakteri dan virus telah diidentifikasi sebagai pemicu potensial bagi perkembangan rheumatik. Respons imun tubuh terhadap infeksi ini dapat menyebabkan peradangan sendi.
Obesitas
Obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya rheumatik dan memperburuk gejala bagi mereka yang sudah menderita penyakit ini. Beban berlebih pada sendi dan peradangan terkait obesitas dapat memperparah kondisi.
Stres dan Psikologis
Stres kronis dan kondisi psikologis tertentu, seperti depresi dan kecemasan, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan merangsang peradangan yang berkontribusi pada rheumatik.
Usia
Risiko rheumatik meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun penyakit ini dapat terjadi pada berbagai rentang usia, risiko cenderung lebih tinggi pada orang yang lebih tua.
Paparan Asap Rokok Pasif
Paparan terhadap asap rokok pasif juga dapat meningkatkan risiko terjadinya rheumatik, terutama pada individu yang memiliki faktor risiko lainnya.
Penting untuk diingat bahwa rheumatik atau rematik ini adalah penyakit kompleks yang disebabkan oleh interaksi berbagai faktor. Tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan mengembangkan penyakit ini, dan tidak semua kasus rheumatik memiliki penyebab yang sama.
Sementara penyebab pasti belum sepenuhnya dipahami, penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang lebih spesifik dan untuk mengembangkan metode pengobatan yang lebih baik.