Terungkap, Ini Penyebab Terjadinya Masalah Ginjal yang Paling Tinggi

Ilustrasi penyakit ginjal/sakit pinggang.
Sumber :
  • Freepik/wayhomestudio

JAKARTA – Gagal ginjal masih menjadi masalah serius yang perlu ditanggulangi di Indonesia. Di mana tingkat kejadian gagal ginjal yang kronik meningkat dari 0,2 persen pada 2013 menjadi 0,38 persen pada 2018. 

Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Sementara itu, penyakit ginjal kronik saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia dengan angka prevalensinya sekitar 10 persen pada orang dewasa. Lantas apa itu penyakit gagal ginjal kronik dan gagal ginjal akut? Scroll untuk info selengkapnya.

Spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dr. Dr. Dina Nilasari PhD, Sp.PD-KGH menjelaskan bahwa gagal ginjal kronik dan akut itu sama, karena pada pasien gagal ginjal akut ketika datang ke rumah sakit dilaporkan lemas, tiba-tiba merasa sesak, dan adanya gagal jantung karena kadar kalium yang tinggi dalam darah.

Rahasia Sembuhkan Flu Cepat dengan Sup Ayam di Rumah? Dijamin Manjur!

"Gagal ginjal kronik gejalanya hampir sama gagal ginjal akut. Mereka yang punya gagal ginjal tidak ada gejala awal apapun jadi kita tidak bisa mengetahui ada gagal ginjal kalau tidak diperiksa," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 3 Agustus 2023.

BPOM Targetkan WHO Maturity Level 4 untuk Tingkatkan Kualitas Pengawasan Kesehatan Masyarakat

Lebih lanjut diungkap Dina, risiko atau penyebab terjadinya masalah ginjal yang paling tinggi di dunia adalah diabetes tipe-2 disusul dengan hipertensi di posisi kedua, kemudian radang ginjal dan gangguan ginjal karena obat-obatan.

"Gangguan ginjal karena obat-obatan ini biasanya karena konsumsi obat nyeri dalam waktu yang lama," kata dia lebih lanjut.

Sementara itu, terkait dengan prosedur hemodialisis atau cuci darah, beberapa pasien yang didiagnosa penyakit ginjal pada umumnya baru memerlukan perawatan cuci darah ketika didiagnosis sudah mengalami gagal ginjal stadium akhir atau stadium 5.

Dalam kesempatan itu, Dina Nilasari juga menunjukkan bagaimana proses hemodialisis pada pasien gagal ginjal. Nantinya, pasien akan dimasukkan selang dari alat cuci darah ke dalam pembuluh darah dengan tujuannya untuk melakukan proses penyaringan cairan yang tidak bisa dilakukan oleh ginjal.

"Ginjal akan diganti dengan mesin ini pumping untuk proses penyaringan. Proses hemodialisis bisa dikasih obat-obatan untuk membantu menutrisi, kadar HB rendah sehingga perlu koreksi beri obat agar Hb pasien optimal," jelas dia.

Ilustrasi ginjal/batu ginjal.

Photo :
  • Freepik/brgfx

Melalui mesin itu juga nantinya dokter akan mengatur beberapa waktu yang diperlukan pasien itu akan menjalani proses cuci darah hingga berapa banyak cairan yang akan diambil dari dalam tubuh pasien.

"Ginjal tidak mampu keluarkan cairan, apa yang minum tidak bisa dibuang dengan baik. Hemodialisis ini tugasnya mengeluarkan racun dalam tubuh pasien dan cairan yang berlebih yang tidak bisa diproses ginjal," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya