Mengenal Teknologi System Protective Layer (SPL) untuk Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut

ilustrasi gigi.
Sumber :
  • pixabay/pexels

Jakarta – Ratusan dokter gigi dari 24 negara berkumpul di ‘The 9th ICD XV International Congress and Induction’ di Merlynn Park Hotel, Jakarta. Acara yang berlangsung pada 11 hingga 13 Juli 2023 itu diselenggarakan oleh organisasi profesi dokter gigi dunia, International Collage of Dentists (ICD).

Bau Mulut Mengganggu? Inilah 10 Cara Alami yang Dijamin Ampuh

Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan untuk pertama kalinya, sejak Indonesia memiliki nomor keanggotaan sendiri yaitu ICD XV Region 38 bersama dengan Malyasia, Singapura, Brunei, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, Banglades, Pakistan, Hong Kong, Macau dan Afganistan.

7 Cara Merapatkan Gigi yang Renggang agar Senyum Semakin Menawan

Dalam acara yang mengusung tema ‘The New Technologi in Dentistry’, merek produk oral care asli Indonesia yakni Formula berkesempatan mempresentasikan teknologi perawatan gigi dan mulut yang dikembangkan di Indonesia, karya anak bangsa.

Dalam kesempatan itu, mereka memperkenalkan teknologi System Protective Layer (SPL) yang menjadi keunggulan utama produk pasta gigi mereka. SPL sendiri merupakan perawatan gigi dan mulut yang diciptakan oleh Formula dan telah terbukti membantu merawat kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

Kesehatan Gigi Anak, Kunci untuk Tumbuh Kembang dan Kepercayaan Diri yang Lebih Baik

“Teknologi SPL adalah teknologi yang kami kembangkan untuk melindungi email gigi dari serangan asam penyebab timbulnya karies pada gigi. Karies dapat membuat gigi rapuh dan berlubang,” ujar Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group (Formula Oral Care) dalam keterangannya, Rabu, 2 Agustus 2023.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa adanya teknologi SPL ini membentuk lapisan pelindung pada email gigi sehingga mencegah dan meminimalisir kontak langsung gigi dengan asam. Kandungan senyawa Fluoride yang terdapat pada SPL menyediakan ion Fluoride dan membentuk Fluoro-apatit yang meremineralisasi gigi sehingga membuatnya lebih kuat dari serangan asam.

Untuk lebih memberikan gambaran mengenai bagaimana teknologi SPL ini bekerja melindungi gigi, para dokter peserta kongres diajak melakukan kegiatan ‘Eggsperimen’, di mana media yang digunakan merupakan cangkang telur yang memiliki kandungan kalsium sama seperti gigi manusia.

Dalam kegiatan ini, ditunjukkan perbedaan cangkang telur yang dilapisi oleh pasta gigi Formula dengan cangkang telur yang dilapisi pasta gigi lain.

Keduanya direndam beberapa saat dengan larutan cuka yang bersifat asam. Dapat dilihat cangkang telur yang dilindungi oleh teknologi SPL tidak berbuih banyak, karena kalsium pada cangkang telur tersebut lebih tahan serangan asam sehingga lebih sulit terkikis dan gigi lebih tetap terjaga.

Ilustrasi kawat gigi atau behel.

Photo :
  • Pixabay

“Kami mengajak para dokter gigi ICD untuk menyaksikan percobaan sederhana mengenai cara kerja teknologi SPL. Percobaan ini dapat dilakukan oleh siapa pun, karena sangat sederhana, namun dapat memberikan gambaran yang jelas bagaimana gigi dilindungi dari serangan asam,” jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya berharap, para dokter gigi dari berbagai belahan negara di dunia ini mengetahui bahwa produk oral care asli Indonesia memiliki teknologi yang tidak kalah dengan produk-produk oral care lainnya.

Sebagai informasi, ICD sendiri telah berdiri sejak tahun 1920 dan telah memiliki anggota yang tersebar di 124 negara. Harianus mengatakan, pihaknya sebagai produk perawatan gigi dan mulut asli Indonesia bangga dapat bermitra dengan ICD, khususnya chapter Indonesia, ICD XV Region 38.

Tahun 2022 lalu, mereka dan ICD Indonesia juga telah bekerja sama melakukan aksi sosial peduli kesehatan gigi dan mulut di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTT) kepada lebih dari 7.500 warga setempat. Kemitraan mereka pun terus berlanjut hingga saat ini melalui dukungan Formula terhadap penyelenggaran acara Kongres Internasional ICD ke-9

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya