Tinggal Telan, Prosedur Balon Lambung Jadi Salah Satu Solusi Atasi Obesitas

Ilustrasi perut buncit - lemak perut.
Sumber :
  • Freepik: Anastasia Kazakova

JAKARTA – Obesitas atau kelebihan berat badan yang menjadi masalah di Indonesia sampai hari ini, prevalensinya semakin meningkat. Kasus obesitas di Indonesia meningkat signifikan dalam 10 tahun terakhir. Yaitu dari 10,5 persen pada tahun 2007 menjadi 21,8 persen pada 2018. 

Kandungan Gula dalam Ubi Jalar Rebus: Apakah Aman untuk Penderita Diabetes?

Pada tahun 2030, bahkan diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas (setara dengan lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia). Scroll untuk informasi selengkapnya.

Obesitas sendiri tidak bisa dianggap sepele. Diketahui, penderita obesitas berisiko 2 kali lipat untuk terkena serangan jantung koroner, stroke, diabetes, dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Selain itu, penderita obesitas juga berisiko 3 kali lipat untuk terkena batu empedu. Lalu, adakah cara efektif untuk mengatasi orang-orang yang sudah terlanjur menderita obesitas? 

Terpopuler: Keluarin di Luar Kenapa Masih Bisa Hamil? Ngantuk Parah Usai Makan Siang Tanda Diabetes?

Program penurunan berat badan bernama Program Allurion atau gastric Ballon atau balon lambung, pertama kali dihadirkan di Indonesia. Metode penurunan berat ini dilakukan tanpa operasi, tanpa anestesi dan tanpa endoskopi

Mengantuk Parah Setelah Makan Siang, Tanda Diabetes?

Ron Pirolo, Director PT Regenesis Indonesia, menjelaskan, balon yang awalnya berbentuk kapsul, nantinya akan menjadi balon di dalam lambung setelah 15-20 menit ditelan. 

"Balon Allurion merupakan balon satu-satunya di dunia yang diaplikasikan tanpa endoskopi, serta dilengkapi dengan alat monitoring canggih dengan Allurion Connected Scale and Health Tracker yang terhubung dengan Allurion Mobile Apps, yang bisa di-download dari Appstore ataupun juga Playstore. Harapannya, teknologi Allurion akan dapat menjadi solusi menekan obesitas di Indonesia," ujar Ron Pirolo dalam keterangannya, dikutip Minggu 30 Juli 2023. 

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai program Allurion ini, digelar Allurion Official Training yang khusus dihadirkan untuk para ahli di Indonesia pada pertengahan Juni 2023 lalu. Acara ini diikuti beberapa RS besar dan Klinik di Jakarta dan Surabaya. 

Beberapa ahli Allurion sengaja didatangkan ke Indonesia, di antaranya Nara Sumber Allurion dari Australia, Kate Blake Medical Spesializ ANZ Allurion Technologies, yang memberikan pelatihan dimulai dari perkenalan profil produk, pembelajaran mengenai implementasi dengan hands on langsung melihat bagaimana balon itu mengembang sebagai alat peraga. 

Menurut jurnal penelitian 2021 dari Kementerian Kesehatan Kuwait, hasil review berbagai jenis ballon yang ada dikatakan bahwa hanya ballon Allurion berbahan dasar polymer film atau capsul vegetative, yang nantinya dapat terdegradasi secara natural setelah 4 bulan. 

Balon lambung

Photo :
  • Instagram @jakartaslimmingcenter.

Selain itu, Allurion menjadi ballon satu-satunya yang tidak menggunakan endoskopi sehingga sangat membantu para dokter dalam memberikan kenyamanan bagi pasien. Review dari berbagai negara juga menyatakan, dengan program Allurion ini dokter akhirnya menemukan solusi untuk efek YOYO yang sering dihadapi dari berbagai program penurunan berat badan. 

Untuk membantu memonitoring Program Allurion, diperlihatkan juga perangkat untuk membantu dokter memonitoring di manapun pasien berada, yang terhubung dengan Allurion Mobile Apps di digital platform. 

"Aplikasi yang dikembangkan oleh Allurion ini juga menjadi hal yang inovatif karena semua terhubung dan pasien juga dapat memonitor progress-nya secara mandiri. Dari sisi psikologis, pasien juga menjadi sangat nyaman dan yakin  karena seolah dokter selalu ada didekat mereka," papar Kate Blake dalam presentasinya. 

Allurion Mobile Apps diketahui dapat memonitor banyak data seperti berat badan, BMI, Body Fat, MUsscle Mass, Bone, Body Water, BMR, Visceral Fat dari beberapa aktivitas yang tercakup seperti langkah kaki, waktu istirahat, olahraga dan lainnya. 

Anton Nurarifyanto selaku Nasional Sales Manager Allurion mengatakan, Allurion Official Training ini akan dilakukan secara berkesinambungan. 

"Dalam waktu dekat akan dilakukan Batch Kedua dengan kuota yang 100 persen sudah penuh dan akan dilaksanakan di akhir bulan Juli ini," tuturnya. 

Indonesia menjadi negara ke-90 di dunia yang mengaplikasikan program ini. Program Allurion bisa didapatkan di Jakarta Slimming Center, RS EMC Alam Sutra, Digestihealth Bariatric Clinic, RS Sumber Waras, The Clinic Beautyloshopy dan RS Pondok Indah. Bagi rumah sakit ataupun klinik yang ingin memiliki progam ini dapat segera menghubungi PT Regenesis Indonesia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya