Umbi Porang, Tanaman Kaya Manfaat yang Banyak Digunakan Untuk Skincare Hingga Makanan Diet
- ist
LOMBOK – Mendengar nama umbi porang mungkin tak banyak yang familiar, tapi olahan tanaman ini ternyata banyak digunakan dalam produk yang akrab dengan keseharian kita.
Porang, tanaman yang juga dikenal dengan nama nama Amorphophallus Muelleri, memiliki kandungan nutrisi yang kaya. Umbi yang dihasilkan tanaman ini mengandung glukomanan, protein, asam amino, kalsium, fosfor, dan masih banyak lagi.
Selain itu, umbi porang juga tinggi serat dan rendah kalori sehingga banyak dikonsumsi mereka yang menjalani diet atau menurunkan berat badan. Juga, banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang menjalani diet khusus seperti diabetes dan kolesterol.
Tanaman Porang menghasilkan umbi-umbian yang kaya akan Glukomanan, suatu jenis serat larut dalam air Glukomanan ini memiliki aplikasi yang luas di berbagai sektor makanan dan farmasi. Produk yang paling banyak dikenal yang menggunakan glukomanan adalah produk perawatan diri seperti skincare dan perawatan rambut.
Umumnya, glukomanan dalam produk kosmetik digunakan sebagai thickener, mmemberikan memberikan efek moisturizer pada kulit, bertindak sebagai prebiotik dan probiotik.
Selain produk kosmetik, glukomanan juga digunakan sebagai bahan membuat pelapis kapsul. Tak hanya itu, umbi porang juga dapat dijadikan berbagai produk seperti tepung konjac, yang berfungsi sebagai substitusi impor dan menjadi dasar untuk menciptakan produk turunan seperti beras dan mie shirataki, konyaku, serta jeli konjac.
Tidak hanya bermanfaat dalam industri makanan, kandungan umbi porang juga menunjukkan potensi di sektor farmasi sebagai pencegah diabetes melitus, kanker, dan kolesterol, serta dalam pembuatan kosmetik.
Umbi porang sebenarnya merupakan bahan baku yang berlimpah di Indonesia yang tersebar di berbagai provinsi. Karenanya, Indonesia menyimpan potensi tak terbatas untuk menghasilkan berbagai produk makanan sehat dan inovatif dengan peluang besar di pasar nasional maupun global.
Sayangnya, potensi ini belum tereksplorasi secara maksimal. Padahal, di Jepang dan China, industri umbi porang sudah berusia 100 tahun.
Melihat peluang ini, PT Rezka Nayatama meresmikan Pabrik Tepung Glukomanan hasil Olahan Umbi Porang , Rabu 26 Juli 2023. Bertempat di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, fasilitas ini merupakan pabrik pertama di Indonesia yang dapat memproduksi tepung glukomanan dengan kadar hingga 90 persen dan mengadopsi teknologi industri manufaktur 4.0.
Direktur PT Rezka Nayatama Moshe Darron Panjaitan mengatakan, kebutuhan pengolahan untuk pabrik porang sangatlah besar, terutama secara global. Porang juga sangat banyak ditemukan di Indonesia, sayangnya hasil ini justru banyak di ekspor keluar.
Padahal sumber umbi porang mentah dari Indonesia bisa diolah di dalam negeri sendiri. Selain menambah nilai pada porang itu sendiri, juga pada sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Lombok.
"Dengan kesadaran akan peluang yang ada, melalui Pabrik Tepung Glukomanan kami yang mampu menghasilkan tepung glukomanan hingga kadar 90 persen, kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan industri pengolahan bahan makanan di Indonesia, terutama dalam memajukan pemanfaatan umbi porang sebagai bahan pangan sehat yang berpotensi sebagai alternatif pengganti beras," ujar Samuel H. Siahaan, selaku Direktur Utama PT Rezka Nayatama, saat peresmian pabrik di Lombok Barat, NTB.
Dengan dukungan lahan pertanian porang di NTB, NTT, dan Bali, serta pasokan dari kelompok tani binaan di seluruh wilayah tersebut, pabrik yang berlokasi di Sekotong ini mampu menyerap sebanyak 483 ton umbi porang setiap bulannya sebagai bahan produksi. Dengan proyeksi produksi sekitar 240 ton tepung glukomanan hingga kadar 90% per tahun, pabrik ini akan menjadi andalan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri, sekaligus menyediakan ekspor ke berbagai negara seperti China, Jepang, Australia, Amerika Serikat, Eropa, Vietnam, dan Thailand.
Beroperasinya pabrik olahan porang ini tidak hanya berdampak positif dalam hal ketahanan pangan dan ekspor, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan impor terhadap tepung konjac dan glukomanan. Selain itu, pabrik ini menciptakan lapangan kerja dan berperan penting dalam menyerap hasil bumi garapan para petani lokal. Samuel menegaskan, "Kami percaya bahwa kehadiran pabrik ini akan berperan signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional terutama di sektor pertanian dan industri pangan."