Selalu Merasa Haus, Pria Minum 10 Liter Sehari Ternyata Mengidap Tumor Otak

Ilustrasi pendarahan otak
Sumber :
  • Pixabay

INGGRIS – Pria berusia 41 tahun bernama Jonathan Plummer dri Falmouth di Cornwall, Inggris, mulai melawan rasa haus terus menerus yang tidak bisa dia puaskan. Saat dia berkonsultasi ke dokter, awalnya dia menganggap gejala ini adalah diabetes, demikian dilaporkan Express UK.

Kebanjiran Rezeki! Penjual Es Teh yang Diolok-olok Gus Miftah Dapat Gerobak Listrik Haus dan Modal Usaha Rp10 Juta

Namun, tes diabetesnya menunjukkan hasil negatif. Meski haus berlebihan merupakan gejala umum dari diabetes, ini bukanlah kasus yang dialami Plummer.

Hanya setelah dia menjalani pemeriksaan mata rutin dia kemudian didiagnosis dengan tumor otak. Rasa hausnya dipicu oleh tumor otak yang berlokasi di kelenjar pituitarinya.

6 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh di Musim Hujan, Dijamin Mudah Dilakukan

Ilustrasi air asin

Photo :
  • Pexels

Kelenjar pituitari adalah bagian otak seukuran kacang yang membantu meregulasi rasa haus. Bagian otak ini memberi tahu Anda untuk minum saat dia mendeteksi tubuh menjadi dehidrasi.

AI dalam Diagnosis Dini Penyakit: Teknologi di Balik Alat Diagnosis Modern

"Aku merasakan haus terus menerus yang tidak bisa aku puaskan dan mencapai titik di mana aku mengambil air sebanyak mungkin saat aku minum," kata Plummer, dikutip laman Times of India.

"Itu adalah masa yang sangat buruk yang membuatku ketinggalan pekerjaan dan mengalami kelelahan ekstrem," lanjutnya.

Setelah didiagnosis pada pemindaian mata rutin, Plummer diruujuk ke Rumah Sakit Derriford untuk scan MRI. Hasil scan menunjukkan bahwa dia memiliki sel tumor germinal. Tumor tipe ini terbentuk di dalam sel germinal tubuh, yang biasanya terletka di ovarium atau testikel. Namun, mereka terkadang bisa ditemukan di bagian lain tubuh, seperti otak, seperti yang terjadi pada ksus Plummer.

Setelah diagnosis, Jonathan harus menjalani 30 kali radioterapi dan terapi steroid sebagai bagian dari perawatannya, demikian dilaporkan Express UK. Efek samping perawatan itu membuat berat badannya bertambah, dari 76 kg menjadi 114 kg.

Ilustrasi otak.

Photo :
  • U-Report

Kabar baiknya, sekarang Plummer sudah bebas tumor. Meski, perawatan tersebut membuatnya tidak bisa lagi berain rugby dan cricket, olahraga yang sangat dia senangi sebelumnya.

Jonathan kini lebih memilih lari dan berenang untuk mengendalikan berat badannya. Studi kasus bertindak sebagai pengingat untuk memperhatikan gejala aneh apapun dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk perawatan. Diagnosis awal penting untuk hasil perawatan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya