Pulang ke Tanah Air, Dinkes Wajib Pantau Kesehatan Jemaah Haji Selama 21 Hari

Kepulangan jemaah haji dari bandara Ameer Mohammad Bin Abdul Aziz, Madinah
Sumber :
  • MCH 2023/ Romadanyl

MADINAH – Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo, A.K, M.M  menyampaikan jemaah haji yang telah kembali ke tanah air tetap dipantau kesehatannya. Setiap Dinas Kesehatan akan melaksanakan pemantauan kesehatan selama 21 hari pada jemaah haji yang sudah kembali ke daerahnya. 

Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Selama ibadah haji, jemaah haji melakukan rangkaian ibadah dan berada di kerumunan dalam jumlah yang besar dan melibatkan interaksi dengan jemaah dari berbagai negara. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular. Oleh karenanya perlu meningkatkan kewaspadaan pada penyakit menular yang dibawa pasca kedatangan dari ibadah haji di tanah air. 

“Jemaah haji selama ibadah haji kerap berkerumun dan berinteraksi dengan jemaah dari berbagai negara di tanah suci. Oleh karena itu kita perlu meningkatkan kewaspadaan pada risiko penyebaran penyakit menular," tutur Kapus Liliek. 

Mau Berat Badan Turun? Coba 5 Manfaat Bunga Telang yang Luar Biasa Ini!

Ribuan Jemaah Haji Tawaf Wada Usai Sholat Subuh

Photo :
  • MCH 2022/Susanto

Pemantauan ini dimaksudkan sebagai deteksi dini terhadap penyakit menular yang berpotensi menimbulkan Public Health Emergency of International Concern (PHEIOC) seperti COVID-19, Mers-Cov, Meningitis, dan Polio. 

Tomat Setiap Hari? Ini 14 Manfaat untuk Kesehatan Anda!

Jemaah haji dipantau kesehatannya dengan masa pemantauan selama 21 hari melalui Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Apabila terdapat demam atau gejala sakit lainnya maka jamaah yang sakit segera memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat dengan membawa K3JH. 

“Jika dalam masa pemantauan, jemaah haji timbul gejala sakit maka kami imbau untuk memeriksakan diri di Faskes terdekat dengan membawa K3JH," ucapnya. 

Selain pemantauan kesehatan, jemaah haji juga diimbau untuk menjaga kesehatannya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jemaah haji diharapkan tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup serta rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer. 

Kapus Liliek mengingatkan bahwa jika jemaah haji setibanya di tanah air mengalami batuk atau pilek perlu menerapkan protokol kesehatan seperti menghindari kontak langsung dengan keluarga seperti berpelukan, berciuman, dan berjabat tangan. Selain itu jemaah haji diharapkan menggunakan masker saat berkumpul dengan keluarga. 

“Jemaah haji kami imbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama masa pemantauan dan menerapkan PHBS seperti tetap mengonsumsi makanan yang bergizi, beristirahat yang cukup, dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer,” katanya. 

Setibanya di bandara Indonesia, petugas kesehatan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga disiagakan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi jemaah haji yang mengalami gangguan kesehatan. Sebagai contoh di Bandara Soekarno Hatta telah disiapkan 3 ruangan yaitu ruangan pemeriksaan, ruangan observasi, dan ruangan karantina. 

Harapannya jemaah haji dapat kembali ke tanah air menjadi haji mabrur yang sehat. Selain itu jemaah haji dapat kembali  berkumpul dengan keluarga di tanah air dalam kondisi yang sehat. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya