BPOM Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi
- ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
JAKARTA – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito menyampaikan bahwa menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan (sustainability) merupakan tanggung jawab seluruh manusia untuk mencegah bumi dari kerusakan yang semakin parah.
Untuk itulah, Badan POM bersama Industri Obat dan Makanan akan menjadi bagian terdepan untuk mengawal sustainability lingkungan. Scroll untuk informasi selengkapnya.
“Kami berkomitmen dalam mendukung keberlanjutan produksi, konsumsi obat dan makanan berkelanjutan untuk Indonesia Maju dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023," ungkap Penny K. Lukito, dalam keterangannya, dikutip Kamis 20 Juli 2023.
Ke depan, lanjut Penny, tentunya diharapkan para pelaku industri ini tidak hanya menggunakan bahan baku dan energi yang efisien, namun juga mendorong untuk reuse, reduce dan recycle serta menggunakan Energi Baru Terbarukan atau EBT.
"Saya kira dunia industri sudah sangat harus memerhatikan aspek lingkungan sebagai salah satu yang harus dikelola dalam supply chain risk management," ujarnya.
"Karena saat ini sudah tidak lagi kita menggunakan term Corporate Social Responsibility (CSR), tapi sudah ada terminologi baru lagi, ESSG, Environmentally Sustainable Social Governance," sambung Penny.
Dalam puncak dari rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day 2023 yang digelar BPOM, mereka memberikan penghargaan untuk kategori Keberlanjutan Lingkungan di Industri Farmasi dan Makanan 2023.
Penghargaan tersebut berhasil diraih oleh Mayora Group, yang menyandang predikat Titanium pada kategori Industri Pangan Olahan Penanaman Modal Dalam Negeri. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Penny K. Lukito, kepada Direktur Sustainability Mayora Group Ronald Atmadja.
“Penghargaan yang diterima kami membuktikan komitmen perusahaan yang selama ini turut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menjalankan proses bisnis ramah lingkungan dalam keseluruhan rantai nilai,” ujar Ronald di Jakarta.
Disampaikan Ronald, di tengah sorotan dunia terhadap isu perubahan iklim, aspek keberlanjutan ini sangat penting untuk mengakselerasi pelaku industri makanan dan minuman untuk menjalani bisnis berbasis ekonomi sirkular.