Dokter Obesitas Bobot 100 Kg Diangkat Pakai Crane, Kok Bisa?

Evakuasi Dokter dengan Bobot 100 Kilogram
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Kasus obesitas sedang marak bermunculan di Indonesia dari berbagai daerah. Selepas pria obesitas yang viral dengan bobot 300 kilogram dirawat di RS Cipto Mangunkusumo, kini muncul kasus seorang dokter dengan bobot hingga 100 kilogram yang harus dibantu dengan crane. Kok bisa?

Dilansir laman TvOne News, dokter asal Buleleng, Bali terpaksa dievakuasi dengan cara memakai crane. Dokter tersebut harus dievakuasi oleh tim Basarnas karena tak bisa berjalan akibat bobot tubuhnya berlebihan. Scroll lebih lanjut.

Detik-detik evakuasi tersebut menyorot perhatian warga sekitar. Proses evakuasinya nampak dramatis karena penyakit yang terlanjur diidapnya. Dokter tersebut harus ditandu melalui atap dan diangkat oleh alat bantu crane.

Salah satu dokter RSUD Buleleng, dr. Arya Nugraha menanggapi mengenai proses evakuasi tersebut. Menurutnya, dokter Arya dan tim medis lainnya telah menyediakan sejumlah peralatan guna menjalankan perawatan sang dokter secara intensif. 

Ada pun, kondisi dokter tersebut dengan kesehatan yang belum stabil sehingga masih harus menjalani sejumlah terapi. Pemberian terapi tersebut juga diberikan oleh dari dokter spesialis penyakit dalam yang ada.

Namun, dari keterangan dr. Arya Nugraha menjelaskan, sang dokter tidak mengalami diabetes. Dirinya mendapatkan proses evakuasi dengan cara tersebut lantaran penyakit asam urat yang telah lama dideritanya.

Lemak berlebih di perut indikasi obesitas.

Photo :
  • Unsplash

Karena jalur yang sempit akibat akses jalan evakuasi yang tidak memungkinkan. Sehingga para petugas melakukan evakuasi dengan pengangkatan. 

Sebelumnya, Pria obesitas kembali ditemukan di Tangerang dengan bobot hingga 200 kilogram. Pria berusia 42 tahun itu tengah dalam kondisi yang butuh penanganan medis segera namun tak dapat dilakukan oleh pelayanan media pada umum sehingga dievakuasi oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Banten.

Pria dengan bobot berlebih itu bernama Cipto Raharjo yang merupakan warga Jalan Tirtayasa RT02/RW09 Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. Cipto Raharjo tercatat pada saat 5 Juli 2023 kemarin tengah sakit dan membutuhkan penanganan medis sesegera mungkin. Namun, pemindahan pasien sulit dilakukan oleh fasilitas kesehatan biasa.

Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan saat dihubungi mengatakan bahwa pemindahan Cipto Raharjo ke RSUD oleh tim BPBD dilakukan setelah adanya permintaan dari keluarga.

Evakuasi Dokter dengan Bobot 100 Kilogram

Photo :
  • tvOne

Hal ini disebabkan karena Cipto Raharjo membutuhkan penanganan kesehatan dari sakit yang dialami. Namun karena memiliki berat bedan yang tak biasa maka dibutuhkan penanganan dari BPBD.

"Tadi malam sudah dibawa ke RSUD untuk penanganan medis. Kita bantu dalam proses pemindahannya saja dari rumah ke RSUD," ujarnya, dikutip laman Antara.

Keliling Cek Kesiapan TPS, Pj Gubernur Bali Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilih

Selain itu, pria berusia 19 tahun bernama Ahmad Juwanto pun terindikasi mengidap obesitas dengan bobot hingga 200 kilogram yang memupuskan cita-citanya menjadi dokter.

Ahmad Juwanto harus pasrah dengan kondisi tubuhnya yang kelebihan berat badan. Lantaran berbobot besar, Ahmad hanya bisa berbaring dan duduk di dalam kediamannya di kawasan Ceger, Jakarta Timur. Mirisnya, kondisi kelebihan berat badan tersebut terjadi sejak usia 10 tahun.

Viral Ratusan Burung Pipit Mati Mendadak di Bandara Ngurah Rai Bali, Ternyata Ini Penyebabnya

"Sejak umur 10 tahun mulai obesitas. Waktu itu masih bisa beraktivitas sampai umur 17 tahun. Naik drastis (berat badan) umur 18 tahun," kata Juwanto dikutip laman Antara.

Calon Gubernur Bali Wayan Koster saat menggunakan hak pilihnya di TPS Sembiran

Usai Mencoblos, Koster Pantau Hasil Penghitungan Suara di Kantor DPD PDIP Bali

Koster menilai Pilkada Serentak 2024 di Bali berjalan dinamis.

img_title
VIVA.co.id
27 November 2024