Bedah Jantung Inovasi Baru, Sayatan Kurang dari 5cm Pasien Bisa Lebih Cepat Pulih
- Pixabay
JAKARTA – Perkembangan teknologi kini mendukung dunia medis untuk terus menghadirkan inovasi-inovasi terbaru. Salah satunya adalah bedah jantung dengan metode invasif minimal atau MICS (Minimally Invasive Cardiac Surgery), yang merupakan pembedahan jantung melalui sayatan kurang dari 5 cm di bawah dada untuk mengakses jantung.
Berbeda dengan metode bedah jantung konvensional, bedah jantung dengan cara ini mengurangi kesan mengerikan pada pasien karena tidak perlu melakukan sayatan besar untuk membedah tulang dada (strenotomi).
MICS memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bedah jantung konvensional. Operasi ini dapat dilakukan hampir di semua jenis patologi tubuh manusia yang mengenai jantung, baik bawaan ataupun generatif, seperti penyakit jantung koroner dan pergantian katup jantung.
Sayatan kecil yang diciptakan oleh MICS ini memungkinkan pasien untuk lebih cepat pulih dan tidak meninggalkan bekas operasi yang dapat menurunkan kepercayaan diri dalam hal penampilan.
"Wanita yang dengan ekonomi lumayan, yang banyak pengetahuan, banyak aktivitas sosial, kebanyakan di usia 50-60 tahun, biasanya ngga mau ada luka di badannya. Misalnya karena masih pengen pakai bikini atau pengen fitnes tanpa rasa sakit di dada," jelas dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K) dari Heartology Cardiovascular Center, dalam media briefing secara daring, Kamis 13 Juli 2023.
Selain lebih unggul dalam hal kosmetik atau kecantikan, MICS juga mengurangi resiko komplikasi serta mempersingkat waktu perawatan di rumah sakit. Jika pasien semakin singkat dirawat di rumah sakit, maka biaya yang dikeluarkan pun semakin sedikit.
Proses pemulihan dan penyembuhan pascaoperasi MICS juga terbilang lebih cepat, sehingga pasien bisa segera beraktivitas normal dan menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.
Akan tetapi, ahli bedah toraks kardiovaskular itu menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi yang membuat pasien penyakit jantung tidak dapat melakukan pembedahan MICS ini, salah satunya adalah karena tubuh yang terlalu gemuk.
"Prosedur untuk pasien yang kurus pun sudah sangat panjang. Kalau pada pasien gemuk tidak sampai kadang-kadang alat-alatnya ke dalam jantung sehingga tentunya tidak bisa dioperasi," jelasnya.
Supaya pembedahan MICS ini berjalan lancar, pasien sebaiknya memiliki berat badan minimal 40 kg supaya instrumen yang digunakan bisa bekerja dengan maksimal. Menurut Dokter Dicky, belum ada instrumen yang optimal digunakan pada pasien jantung dengan berat badan di bawah 40 kg.
Bentuk dada pasien yang tidak normal dan pasien yang fungsi jantungnya sudah tidak bagus juga berisiko untuk melakukan operasi MICS. Apalagi, pasien yang sudah pernah menjalani operasi jantung sebelumnya, akan semakin menyulitkan proses operasi.
"Pasien kalau sebelumnya pernah operasi jantung begitu kita buka ngga bisa dilihat apa-apa karena semuanya lengket, ngga bisa bedakan mana jantung, selaput jantung, semua berbahaya," jelas DokterDicky.