Bedah Jantung Tak Lagi Mengerikan, Bisa Cepat Sembuh dengan Rajin Olahraga

Ilustrasi operasi bedah jantung
Sumber :
  • Istimewa

JAKARTA – Tindakan bedah jantung sering kali dianggap sebagai salah satu tindakan medis yang mengerikan. Tindakan tersebut diperlukan untuk berbagai kelainan jantung, mulai dari kelainan pembuluh darah, katup, hingga tumor di organ jantung.

Pasokan Medis PBB yang Baru Dikirim untuk RS di Gaza Dibom Israel

Dengan kemajuan teknologi medis di masa ini, beberapa tindakan bedah jantung dapat dilakukan secara konvensional (bedah terbuka) maupun secara minimally invasive. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Salah satunya adalah layanan bedah jantung invasif minimal atau yang sering di sebut MICS (Minimally Invasive Cardiac Surgery), dimana tindakan bedah untuk katup jantung tidak lagi dengan pembedahan terbuka, namun hanya dengan sayatan kurang dari 5cm di bawah dada.

Bersifat Kronis dan Risiko Tak Bisa Disembuhkan, Glaukoma Ancam Kualitas Hidup Penyandangnya

“Bedah jantung invasif minimal adalah prosedur pembedahan jantung melalui sayatan kecil di dada untuk mengakses jantung. Metode ini berbeda dengan bedah jantung konvensional dimana akses jantung harus melalui sayatan besar untuk membelah tulang dada (sternotomy)," jelas dr. Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K) dari Heartology Cardiovascular Center, dalam media briefing secara daring, Kamis 13 Juli 2023.

Ini Pentingnya Kedokteran Nuklir dalam Diagnosis dan Pengobatan Kanker di Indonesia

Keunggulan dan manfaat yang didapatkan pasien dari operasi MICS ini adalah nilai kosmetik yang lebih baik karena luka operasi yang kecil, komplikasi yang minimal, serta lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih singkat untuk efisiensi biaya.

Selain itu, resiko pendarahan pada bagian tulang rusuk juga dapat diminimalisir karena proses bedah tidak perlu membuka keseluruhan bagian dada.

“Pasien pasca operasi MICS dapat kembali beraktivitas normal dengan lebih cepat, sehingga menghasilkan quality of life yang baik bagi pasien," tambah dr. Dicky Aligheri Wartono.

Setelah pasien mendapatkan tindakan pembedahan jantung, ada perawatan yang dapat mendukung percepatan kesembuhan yaini dengan berolahraga.

Olahraga ringan seperti jalan kaki di pagi hari selama 15 menit menjadi aktivitas paling aman bagi pasien pascaoperasi jantung. Olahraga tersebut dilakukan sesuai dengan kemampuan tubuh pasien dan sebaiknya diselingi dengan jeda istirahat.

"Seminggu istirahat satu atau dua kali. Tiap hari diusahakan harus olahraga," kata Dokter Dicky.

Kemudian, pasien yang baru saja operasi jantung sebaiknya selalu ditemani atau diawasi oleh orang terdekatnya minimal selama dua bulan.

Untuk berolahraga, kemampuannya disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien bukan kondisi tubuh pendampingnya karena akan ada perbedaan dan perubahan pascaoperasi.

"Yang menemani pasti bisa mengikuti karena orang sehat pasti bisa jalan. Beberapa pasien atlet maraton lari 10 km kena serangan jantung lalu operasi, dia ingin lari kuat 1 km tetapi yang mengikutinya belum tentu," ujar Dicky.

Proses pemulihan pascaoperasi jantung juga bisa didukung dengan menjalani gaya hidup yang lebih sehat seperti menghindari rokok yang menjadi salah satu faktor pemicu sakit jantung.

Makanan yang sehat dan bergizi seimbang juga sangat diperlukan, terutama menghindaru makanan yang menyebabkan kolesterol dan gula.

Pembedahan jantung MICS tersedia di Heartology Hospital yang merupakan rumah sakit jantung dan pembuluh darah unggulan di Indonesia yang selalu mengadopsi teknologi medis terkini dan mampu menjawab tantangan kemajuan ilmu kedokteran untuk penanganan semua kasus jantung tanpa kompromi.

Selain dokter bedah jantung dan pembuluh darah yang sangat berpengalaman dan diakui kredibilitasnya baik di tingkat nasional maupun internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya