Waspada! Ini Gejala Enterovirus yang Tengah Heboh Menyerang Kesehatan Bayi
- Pixabay/geralt
Jakarta – Sebanyak 26 bayi di beberapa negara Eropa, yakni Kroasia, Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Britania Raya, dilaporkan telah terinfeksi virus berbahaya dan mematikan bernama Enterovirus.
Dilansir dari NBC News, Senin, 10 Juli 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa 26 bayi di Eropa itu terinfeksi Enterovirus jenis langka, Echovirus-11, pekan lalu, Jumat 7 Juli 2023. Selain itu, delapan dari 26 bayi dilaporkan meninggal dunia akibat kegagalan organ dan sepsis.
Enterovirus adalah kelompok virus yang termasuk dalam famili Picornaviridae. Virus-virus ini menyerang manusia dan dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti pilek biasa hingga penyakit serius seperti meningitis, radang jantung, dan polio.
Enterovirus biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, kontak dengan feses yang terkontaminasi, dan melalui droplet yang dihasilkan saat seseorang batuk atau bersin. Mereka juga dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Beberapa jenis enterovirus yang paling umum adalah:
1. Enterovirus Coxsackie: Jenis ini menyebabkan berbagai infeksi, termasuk radang tenggorokan, radang amandel, radang mata, dan penyakit tangan, kaki, dan mulut.
2. Enterovirus Polio: Virus ini menyebabkan penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan, dalam kasus yang parah, kematian.
3. Enterovirus D68: Virus ini telah dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan bagian bawah, terutama pada anak-anak, dan dapat menyebabkan gejala seperti batuk, pilek, dan kesulitan bernapas.
4. Enterovirus A71: Jenis ini telah dikaitkan dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut yang parah, terutama pada anak-anak.
Ya, benar. Enterovirus adalah kelompok virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, termasuk anak-anak. Beberapa jenis enterovirus yang umumnya menyerang anak-anak termasuk enterovirus tipe 71 (EV71) dan coxsackievirus.
Enterovirus umumnya menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi saluran pernapasan atau tinja orang yang terinfeksi, atau melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. Infeksi enterovirus dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari infeksi tanpa gejala hingga penyakit yang serius.
Pada anak-anak, enterovirus sering kali menyebabkan penyakit yang dikenal dengan nama penyakit mulut, kaki, dan tangan (Hand, Foot, and Mouth Disease atau HFMD).
Gejala HFMD meliputi demam, sakit tenggorokan, luka lepuh di mulut, dan ruam merah di tangan, kaki, atau bokong. Biasanya, gejala HFMD tidak parah dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu.
Namun, pada beberapa kasus, enterovirus juga dapat menyebabkan komplikasi serius pada anak-anak, terutama jika terinfeksi oleh EV71. Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk radang otak (ensefalitis), radang jantung (miokarditis), atau sindrom paralisis yang mirip dengan polio.
Gejala enterovirus dapat bervariasi tergantung pada jenis virus yang menyebabkannya.
Beberapa gejala umum yang dapat terjadi termasuk:
1. Demam: Kebanyakan infeksi enterovirus dimulai dengan demam, yang biasanya muncul tiba-tiba.
2. Pilek: Gejala pilek seperti hidung tersumbat, pilek, atau bersin dapat terjadi.
3. Sakit tenggorokan: Gejala ini biasanya terjadi pada infeksi enterovirus Coxsackie, di mana tenggorokan bisa terasa sakit dan terjadi radang.
4. Ruam kulit: Beberapa jenis enterovirus dapat menyebabkan ruam kulit seperti pada penyakit tangan, kaki, dan mulut. Ruam ini biasanya muncul di tangan, kaki, dan mulut.
5. Nyeri otot dan sendi: Beberapa orang mungkin mengalami nyeri otot dan sendi yang umum terjadi pada awal infeksi.
6. Mual, muntah, dan diare: Beberapa infeksi enterovirus dapat menyebabkan gangguanpencernaan seperti mual, muntah, dan diare.
7. Sakit kepala: Beberapa orang mungkin mengalami sakit kepala yang berhubungan dengan infeksi enterovirus.
8. Kelelahan: Kelelahan atau kelemahan bisa menjadi gejala umum saat mengalami infeksi enterovirus.
9. Radang pada mata: Pada beberapa kasus infeksi enterovirus, mata dapat meradang dan terjadi konjungtivitis.
Penting untuk menjaga kebersihan dan kebersihan pribadi, seperti mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, menghindari kontak dengan orang yang sakit, serta menjaga kebersihan lingkungan, terutama di tempat-tempat umum, untuk mencegah penyebaran enterovirus.
Jika anak menunjukkan gejala yang mencurigakan atau jika kamu memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.