10 Gejala Antraks pada Manusia yang Memakan Korban di Gunungkidul
- U-Report
Yogyakarta – Pada baru-baru ini penyakit antraks kembali muncul dan memakan korban berdasarkan catatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Diduga tertular sapi kurban, sebanyak tiga warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terinfeksi antraks. Kasus warga meninggal dunia akibat antraks dilaporkan Kemenkes terjadi di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Antraks sendiri adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan dapat menginfeksi manusia melalui paparan spora antraks. Penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung pada jenis antraks yang dialami oleh masing-masing individu. Lantas, apa saja gejalanya?
Berikut ini 10 gejala yang dapat muncul pada manusia yang terinfeksi antraks dihimpun dari berbagai sumber. Scroll ke bawah untuk simak artikel selengkapnya.
10 Gejala Antraks pada Manusia
1. Demam
Infeksi antraks sering kali dimulai dengan demam yang tinggi, suhu tubuh bahkan bisa melebihi 38°C.
2. Menggigil
Seseorang yang terinfeksi antraks juga mungkin mengalami menggigil atau merasa kedinginan secara tiba-tiba.
3. Sesak napas
Pada beberapa kasus antraks paru, seseorang mungkin mengalami sesak napas, kesulitan bernapas, atau nyeri di bagian dada.
4. Batuk
Antraks paru juga dapat menyebabkan batuk yang persisten, sering disertai dengan dahak berdarah.
5. Kelelahan
Gejala umum lainnya adalah merasa kelelahan berat dan terus-menerus, yang dapat memengaruhi kemampuan aktivitas seseorang.
6. Nyeri tubuh
Seseorang yang terinfeksi antraks mungkin mengalami nyeri tubuh yang hebat, termasuk nyeri otot dan sendi.
7. Mual dan muntah
Antraks juga dapat menyebabkan mual dan muntah yang persisten.
8. Pembengkakan kelenjar getah bening
Seringkali, kelenjar getah bening di sekitar area infeksi akan membengkak dan terasa nyeri.
9. Luka yang terinfeksi
Jika seseorang terinfeksi antraks melalui luka terbuka pada kulit, gejalanya akan termasuk kemerahan, pembengkakan, dan nyeri pada area tersebut.
10. Perubahan warna kulit
Pada kasus antraks kulit, area kulit yang terinfeksi bisa berubah menjadi merah, memerah dengan pembentukan vesikel (lepuh) yang kemudian membentuk kerak hitam tengahnya.
Perlu diketahui bahwa gejala-gejala ini bisa bervariasi tergantung pada jenis antraks yang dialami oleh masing-masing individu yakni antraks kulit, antraks paru, atau antraks usus. Bagi kamu yang sekiranya mengalami gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya segera mencari perawatan medis, terutama jika Anda memiliki risiko paparan antraks.