Bukan 3, Pemerintah Gunungkidul Sebut Hanya 1 Korban Meninggal karena Antraks

ilustrasi penyakit/bakteri/virus.
Sumber :
  • Freepik

Yogyakarta – Seorang warga Kabupaten Gunungkidul dinyatakan meninggal dunia dengan diagnosis suspeks Antraks. Warga ini diketahui adalah seorang pria berusia 73 tahun dan merupakan warga Jati, Desa Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, DIY.

Daftar Harga Pangan 19 Desember 2024: Beras hingga Daging Naik

Warga yang meninggal dunia dengan diagnosis suspeks Antraks ini meninggal dunia di RSUP Dr Sardjito. Sebelum meninggal dunia dengan diagnosis suspeks Antraks, warga ini sempat mengonsumsi daging sapi yang mati mendadak.

Wakil Bupati Kabupaten Gunungkidul Heri Susanto membenarkan kabar adanya seorang warga yang meninggal terkonfirmasi suspeks Antraks.

Daftar Harga Pangan 18 Desember 2024: Bawang Merah hingga Telur Ayam Naik

Ilustrasi bakteri antraks

Photo :
  • NIH

"Jumlah warga yang meninggal satu yang betul-betul kena Antraks," ujar Heri, Rabu 5 Juli 2023.

Daftar Harga Pangan 17 Desember 2024: Beras hingga Daging Sapi Naik

Sedangkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Sidig Heri Sukoco membeberkan jika hanya ada satu warganya yang meninggal dunia dengan diagnosis suspeks Antraks.

Data ini berbeda dengan data dari Kemenkes RI yang menyebutkan ada tiga warga Kabupaten Gunungkidul yang meninggal dunia dengan diagnosis suspeks Antraks.

"Konfirmasi yang meninggal dengan kasus suspeks Antraks ini satu. Diagnosis konfirmasi laboratorium oleh RSUP Dr Sarjdito karena meninggalnya di sana," kata Sidig.

Sedangkan dua warga lainnya yang meninggal karena mengonsumsi daging sapi yang sama dengan korban meninggal dengan diagnosis suspeks Antraks didiagnosis meninggal bukan karena Antraks.

"Dua orang yang meninggal itu warga Jati, Candirejo. Mengonsumsi daging juga tapi tidak didiagnosis yang mengarah ke Antraks karena tidak dilakukan pemeriksaan lab," ucap Sidig.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya