Jangan Asal Olah Daging Kurban Jadi Sate dan Bakar-bakaran, Bahaya Ini Mengintai

Ilustrasi daging merah.
Sumber :
  • Pixabay/joon2079

JAKARTA – Idul Adha identik dengan banyaknya daging merah yang melimpah ruah untuk dinikmati sebagian besar orang. Di momen ini pula, berbagai hidangan olahan daging kurban dicoba, termasuk yang paling mudah dengan membuat sate atau daging bakar.

Trik Anak Muda Nikmati Kuliner Hits Sambil Tetap Hemat, Mau Coba?

Meski rasa sate dari daging segar ini begitu nikmat, namun ada kekhawatiran akan bahaya kanker yang mengintai. Sebenarnya belum ada sebab akibat antara mengonsumsi makanan yang dimasak dengan panggangan dan terkena kanker. Tetapi, studi telah menemukan bahwa memasak langsung di atas api tanpa penghalang dapat menyebabkan munculnya karsinogen dalam daging. Scroll untuk info selengkapnya.

Karsinogen adalah zat, produk, atau bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker. Karsinogen tidak menjamin kanker, dan pengaruhnya berbeda-beda pada setiap orang. Maka dari itu, makanan yang mengandung karsinogen ini memicu risiko kanker lebih tinggi, terutama pada seseorang yang memiliki riwayat kanker.

Resep Sempol Ayam Khas Malang yang Lezat dan Mudah Dibuat di Rumah

"Jika seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker, risiko itu dapat meningkat dari paparan semacam ini," kata ahli epidemiologi kanker Mary Beth Terry, PhD, profesor epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman Universitas Columbia dan direktur asosiasi untuk pencegahan kanker komunitas di Columbia's Herbert Pusat Kanker Komprehensif Irving, dikutip laman Columbia, Rabu 28 Juni 2023. 

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Memanggang dapat menciptakan bahan kimia penyebab kanker
Saat memasak dengan api besar, terutama api terbuka, seseorang terpapar pada dua karsinogen utama yakni amina aromatik heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Studi menunjukkan HCA dan PAH menyebabkan perubahan DNA yang dapat meningkatkan risiko kanker.

HCA berkembang dalam daging ketika asam amino dan kreatin (protein) bereaksi terhadap panas tinggi. Waktu adalah musuh yang artinya Jumlah HCA meningkat semakin lama daging terpapar panas.

PAH adalah bahan kimia yang dihasilkan saat lemak terbakar dalam nyala api dan dapat menempel pada masakan daging di atas api terbuka. Saat memanggang, seseorang juga terpapar PAH dalam asap. Asap rokok dan polusi udara juga mengandung PAH, yang sebagian menjelaskan mengapa merokok dan polusi udara terkait dengan kanker yang berbeda.

Terlebih, sayuran tidak memiliki protein, tetapi pembakaran yang berlebihan dapat membuat benzopyrene dan karsinogen lainnya. Lantas, bagaimana mencegah kanker tersebut?

Karsinogen dan Pencegahan Sederhana
“Pada tahap mana pun dalam hidup Anda, Anda dapat mengurangi risiko kanker di masa depan,” kata Terry. 

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Pixabay

Karsinogen dapat mengubah DNA Anda, tetapi DNA Anda memiliki mekanisme perbaikan yang bekerja sepanjang waktu. Semakin sedikit perbaikan yang harus dilakukan oleh mekanisme ini, semakin kecil kemungkinan Anda terkena kanker.

“Tubuh Anda lebih mudah memperbaiki kerusakan jika asupan dan paparan Anda lebih lambat. Jadi, jangan minum empat minuman beralkohol atau empat burger bakar sekaligus,” kata Terry.

Cara mengurangi risiko kanker saat memanggang pertama dengan mempersingkat waktu panggangan. Kurangi waktu daging terkena panas dan api yang ekstrem dengan mengasinkan dan/atau memasak sebagian dengan sumber panas lain (oven, microwave, wajan) sebelum dipanggang.

Potongan makanan yang lebih kecil juga menghabiskan lebih sedikit waktu di atas panggangan. Hal ini dapat mempersingkat waktu paparan api. Balik makanan sesering mungkin dan masak dengan panas paling tidak langsung (ya, ini berarti pemanggang gas mungkin lebih aman).

Jika Anda memiliki terlalu banyak sesuatu dalam waktu singkat, tidak mudah bagi tubuh Anda untuk melakukan metabolisme. Batasi berapa banyak dan seberapa sering Anda makan daging panggang dan daging asap.

Makan lebih banyak sayuran seperti restoran Healthy Comfort Food, Klean Bowl, yang mana makanannya rendah kalori. Restoran dari Jakarta ini membuka cabang pertamanya di Surabaya.

Hadirnya Klean Bowl berhasil mencuri perhatian dan menarik minat warga Surabaya. Mereka berbondong-bondong hadir dan mengisi penuh restaurant Klean Bowl dengan tawa riang dan semangat penuh untuk mencicipi hidangan Klean Bowl.

Banyak tokoh masyarakat juga yang hadir dan merespons positif akan kehadiran Klean Bowl di kota ini. Mereka terpesona dengan menu makanan sehat rendah kalori yang menggugah selera dan penuh kelezatan.

"Restoran ini sangat dibutuhkan di Surabaya. Kami terkesan dengan hidangan yang disajikan, semuanya enak-enak, rendah kalori, dan sehat tanpa mengorbankan rasa," ujar salah satu tokoh masyarakat yang hadir.

Warga Surabaya semakin sadar akan pentingnya mengadopsi gaya hidup sehat, dan restoran ini memberikan pilihan yang sempurna bagi mereka yang ingin menikmati makanan sehat dengan rasa yang tak kalah lezat. Datang dan kunjungi restoran Klean Bowl di Pakuwon Mall Surabaya Lantai 2 (Food Society) 2 untuk merasakan sensasi kenikmatan makanan sehat yang tak terlupakan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya