Program Magang Praja IPDN Diklaim Mampu Tekan Stunting di Kota Tasikmalaya

Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Hadi Prabowo dan Pj Walikota Tasikmal
Sumber :
  • ist

JAKARTA – Magang III yang dilakukan oleh 1.097 orang madya praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Kota Tasikmalaya telah resmi berakhir. Selama kurang lebih 12 hari, para praja IPDN telah mengabdikan diri di 10 Kecamatan dan 69 Kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya dalam rangka pelaksanaan kegiatan magang III. Keberhasilan magang ini merupakan hasil dukungan dan fasilitasi dari Pj. Walikota Tasikmalaya, Dr. Cheka Virgowansyah, S.STP., M.E., yang turut mendukung para praja IPDN dalam melaksanakan kegiatan magang tersebut.

Gerak Cepat Pemerintah Cegah Stunting

Dalam penutupan kegiatan magang yang dilakukan di Balai Kota Tasikmalaya, Rektor IPDN, Dr. Drs. Hadi Prabowo., M.M., menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pj. Walikota Tasikmalaya atas dukungannya. Ia berharap bahwa pelaksanaan magang ini dapat membantu meningkatkan kemampuan, keterampilan, serta memberikan kontribusi dalam program pengentasan kemiskinan dan penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya. Scroll lebih lanjut ya.

Magang III ini mengangkat tema Melalui Digitalisasi Aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM), Kita Tingkatkan Kualitas Program Pengentasan Kemiskinan dan Stunting di Kota Tasikmalaya. Pemilihan tema tersebut didasarkan pada data kemiskinan dan stunting yang telah dikumpulkan oleh IPDN, khususnya di Kota Tasikmalaya yang menempati urutan ke-3 dalam jumlah kemiskinan tertinggi se-Jawa Barat. Dalam rangka menghadapi tema magang tersebut, para praja IPDN terinspirasi untuk menghasilkan inovasi bersama yang diberi nama BERAKSI (Bersama Cikalang Stunting Teratasi) dengan program GEMPAR (Gerakan Timbang Sampah Dapat Telur) di Kelurahan Cikalang Tasikmalaya.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

Selain inovasi tersebut, praja IPDN juga berhasil menerapkan dan melaksanakan verifikasi serta validasi data program pengentasan kemiskinan dan stunting melalui aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM). Praja IPDN bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam melakukan validasi data kemiskinan dengan cara memotret langsung kondisi warga terkait rumah, pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya, serta memasukkan data tersebut melalui aplikasi KELOM untuk memverifikasi program pengentasan kemiskinan.

BNN Sebut Bandar Jadikan Kemiskinan sebagai Alat Rayu ke Masyarakat agar Mau Edarkan Narkoba

Menurut Hadi, progress verifikasi dan validasi data angka kemiskinan saat ini sudah mencapai 100% dari total jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin di Kota Tasikmalaya sebelum dilakukan validasi. Data tersebut berhasil memperbaiki jumlah KK miskin dari 40.585 KK menjadi 23.542 KK, sehingga terdapat penurunan sebanyak 16.803 KK yang tidak termasuk dalam kategori masyarakat miskin berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dengan mengacu pada 9 kriteria masyarakat miskin dari Kementerian Sosial (Kemensos).

Hadi mengungkapkan kepuasannya terhadap aplikasi KELOM yang mampu menghasilkan angka baru mengenai jumlah kemiskinan yang terkini, yang nantinya akan menjadi acuan bagi Kota Tasikmalaya dalam menyusun kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan di kota tersebut.

Penderita Stunting

Photo :
  • vstory

Selama pelaksanaan magang, para praja IPDN juga turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi masyarakat Kota Tasikmalaya dan membantu Pemerintah Kota dalam mendistribusikan bantuan makanan kepada masyarakat penderita stunting. Kontribusi tinggi yang diberikan oleh praja IPDN mendapat apresiasi yang tinggi dari Pj. Walikota Tasikmalaya, yang memberikan penghargaan kepada 7 kelompok praja yang berhasil membantu verifikasi data kemiskinan di aplikasi Kelurahan On Mobile (KELOM).

"Dalam waktu 12 hari Praja dapat menyelesaikan validasi data kemiskinan yang real dan akurat. Aplikasi KELOM ini sangat bagus, karena dapat menghasilkan angka baru jumlah kemiskinan yang update dan akan menjadi acuan bagi Kota Tasikmalaya menjadi solusi untuk penurunan angka kemiskinan terkhususnya di Kota Tasikmalaya,” kata Hadi dalam keterangan tertulisnya.

Cegah Stunting. Sumber : ANTARA News

Photo :
  • vstory

Cheka Virgowansyah mengungkapkan rasa terima kasih dan memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan magang yang dilakukan oleh praja IPDN. Ia menyatakan kegiatan magang dan kontribusi praja IPDN telah membantu Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mendeteksi dan memvalidasi data kemiskinan yang akurat dan realistis. Data hasil lapangan yang dikumpulkan oleh praja IPDN terkait angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya akan segera diverifikasi oleh BPS Kota Tasikmalaya. Cheka berharap dengan adanya data yang telah diberikan oleh praja IPDN, Pemerintah Kota Tasikmalaya akan dapat merumuskan kebijakan yang sesuai dan tepat sasaran, terutama dalam upaya penurunan angka kemiskinan dan stunting.

Dengan demikian, magang III yang dilakukan oleh praja IPDN di Kota Tasikmalaya telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan program pengentasan kemiskinan dan stunting di kota tersebut. Melalui inovasi dan aplikasi KELOM, para praja IPDN berhasil mengumpulkan data yang valid dan akurat, sehingga dapat menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan yang tepat guna mengurangi angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Diharapkan bahwa keberhasilan magang ini akan menjadi contoh dan motivasi bagi daerah lain untuk mengadakan program serupa guna memajukan kualitas hidup masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya