Serat Larut dalam Pangan Bisa Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • vstory

JAKARTA – Pandemi COVID-19 diketahui membuat masyarkat semakin sadar untuk menjalankan gaya dan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pola hidup sehat yang dipilih masyarakat adalah untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat.

Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?

“Penelitian di Indonesia 49 persen orang dewasa ingin mengonsumsi makanan yang lebih sehat terutama setelah pandemi termasuk makanan yang meningkatkan imunitas maupun yang meningkatkan kesehatan secara umum,” kata President Asia, Middle East, Africa and Latin America Tate and Lyle, Andrew Taylor dalam press conference di Kawasan Tomang Jakarta Barat, Selasa 27 Juni 2023. 

Meski mulai sadar akan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, masyarakat masih akan tetap mencari makanan sehat dengan rasa enak. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

IDI Banjarnegara Memberi Edukasi Bahaya Penyakit Diabetes dan Pengobatan yang Tepat

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • U-Report

“Dari riset yang sudah dijalankan tim kami dari seluruh dunia ditemukan bahwa rasa tetap menjadi pendorong utama untuk konsumsi. Walau lebih sehat tapi kalau rasanya dikorbankan tentu saja akan berdampak,” kata Global Head of Nutrition Regulatory and Scientific Affairs At Tate & Lyle Kavita Karnik, M.Med, Sci.PhD, Kavita Karnik.

10 Superfood untuk Jantung Sehat: Bikin Kamu Makin Fit dan Bugar

Lebih lanjut Kavita juga menemukan adanya kesulitan untuk membatasi asupan gula dalam makanan.

Gula sendiri kata dia bukan hanya sebagai pemanis tetapi gula juga memiliki fungsi atau peran lain seperti sebagai penyedap makanan, membantu mengembangkan kue, hingga membantu es krim mencapai titik bekunya.

Ilustrasi penderita diabetes.

Photo :
  • U-Report

Oleh karena itu, pihaknya mencoba membuat resep makanan dan minuman yang lebih sehat serta dapat diterima di pasar terlebih ketika makanan dan minuman tersebut. 

“Banyak fungsi gula yang manisnya mungkin bisa digantikan tapi fungsi lainnya ini yang dibutuhkan makanan tersebut dan pada saat diganti dibutuhkan riset yang tepat agar fungsi lain dari gula itu bisa tetap didapatkan,” jelasnya.

Kavita juga memaparkan bahwa penggunaan serat pangan dalam makanan bisa menjadi solusi akan permasalahan ini.

“Serat penting mengurangi konsumsi gula dan sebagai pengganti fungsi gula dalam pemanis makanan. Salah satu riset yang dilakukan di Singapura menguji manfaat salah satu produk serat larut dapat menurunkan kadar gula darah dan menurunkan risiko diabetes tipe 2,” jelas dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya