Orang Tua Harus Tahu, Inilah Pentingnya Vaksin Booster untuk Anak Pra-Sekolah

Vaksinasi anak
Sumber :
  • Times of India

JAKARTA – Edukasi tentang vaksinasi yang dibutuhkan untuk anak pra-sekolah atau usia mulai dari 5 tahun harus digalakkan supaya para orang tua semakin sadar akan kepentingannya.

10 Cara Cerdas Menghemat Biaya Perawatan Anabul di Rumah

Vaksinasi tidak berhenti pada usia anak 9 bulan, melainkan ada vaksinasi atau imunisasi untuk anak usia 18 bulan hingga 5 tahun. Penyebaran informasi pun perlu dilakukan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

“Mungkin banyak informasi yang tidak sampai ke masyarakat. Sehingga, akibatnya kayak kemarin kejadian polio, yang sebenarnya menyerang anak-anak yang sudah besar. Biasanya kalau anak bayi ini Ibu-ibu rajin untuk update mana yang belum vaksinnya, tapi ketika anaknya sudah besar, sudah lupa dan jadwalnya terlambat,” ujar Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, M.Sc., Sp.A., dalam keterangannya, Rabu 21 Juni 2023.

Kasus KLB Meningkat di Kalangan Anak Sekolah, IDAI Ingatkan Pentingnya Vaksinasi

Dokter Melia mengatakan bahwa anak usia lima tahun sebaiknya mendapatkan vaksin booster difteri, pertusis, tetanus, dan polio. Hal ini supaya anak-anak sudah memiliki antibodi dan mencegah kata terlambat untuk imunisasi.

Ilustrasi vaksinasi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Kasus DBD Melonjak, Ahli: 50 Persen Kematian Usia 5-14 Tahun

Sebab, anak yang tidak menerima vaksinasi berakibat fatal bagi kesehatan anak. Contohnya, wabah difteri yang menyebabkan banyak korban meninggal dunia. Kemudian polio yang melumpuhkan penderitanya, berakibat terhadap kualitas hidup pasien.

“Polio tidak bisa sembuh, maka bayangkan anak kita lumpuh selama-lamanya itu kayak apa rasanya. Kalau ada satu orang terkena polio, itu sebenarnya sudah ada beberapa orang yang positif tetapi tidak bermanifestasi sampai lumpuh,” ungkap dr. Melia.

“Karena gejala untuk infeksi polio itu beragam, ada yang demam bahkan ada yang tidak bergejala, tetapi ada juga yang gejalanya berat sampai lumpuh itu,” tambahnya.

Ilustrasi vaksin anak.

Photo :
  • ANTV

Dokter Melia menekankan bahwa vaksin memberikan imunitas pada anak sebagai upaya pencegahan penyakit berbahaya. Vaksinasi secara efektif dapat mengurangi risiko sejumlah penyakit, hingga mencegah kematian dan komplikasi penyakit.

Namun, apabila buku data vaksinasi anak hilang ketika anak berusia 5 tahun, atau Ibu ragu anak sudah divaksin atau belum, maka Ibu dapat segera membawa anak untuk divaksin booster. Sebab, tidak ada yang namanya overdosis vaksin.

“Vaksin ini menyelamatkan lebih dari tiga juta orang setiap tahunnya dan itu menurut data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Salah satunya adalah vaksin pra-sekolah. Ini sangat penting, karena tentu kita ingin yang terbaik untuk anak kita, semua untuk tumbuh kembang, supaya cerdas,” Franchise Manager PT Kalventis Sinergi Farma, Dainty Loresia.

“Ternyata salah satu bagian untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak itu dengan pencegahan atau dengan vaksinasi,” lanjutnya.

Dainty memaparkan, Kalventis menyediakan vaksin DPT combo full range, yakni mulai dari vaksin primer, pre-school booster, dan booster adult.

Ilustrasi vaksinasi anak.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

Vaksin primer yang dimiliki Kalventis ialah hexavalent, maka cukup satu kali suntikan dapat mencegah enam penyakit berbahaya, yakni Difteri, Tetanus, aPertusis, IPV, Hepatitis B, dan Hib (Haemophilus influenza tipe B).

Dalam hal ini, tidak perlu mencampur-campur vaksinnya atau memberikan berbagai vaksin untuk enam penyakit tersebut untuk anak usia 2—4 bulan dan bulan ke-6.

“Lalu ada vaksin booster untuk usia 18 bulan, jadi untuk memakai yang hexavalent. Setelah itu ada DPT yang booster di usia 5 tahun menggunakan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Kandungannya di vaksin Kalventis sesuai, karena D-nya besar, P besar, dan T besar. Jadi dosisnya besar serta ada bonus polio,” kata Dainty.

“Lalu ada juga booster untuk adult, jadi kalau pre-school booster 5-7 tahun lupa diberikan, ada yang untuk 7-10 tahun yang catch up namanya. Untuk adult juga ada, jadi lengkap ya untuk DPT combo dari Kalventis,” tambahnya.

Ilustrasi kasus demam berdarah dengue (DBD)

Pemerintah Kalimantan Timur Gandeng Malaysia Buat Kendalikan Dengue

Menurut studi yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine, vaksin DBD dapat mencegah infeksi demam berdarah hingga 80,2 persen.

img_title
VIVA.co.id
22 Desember 2024