Lakukan Cara Ini, Tingkatkan Kualitas Hidup Lansia Hingga Gula Darah Turun Signifikan

Ilustrasi lansia makan
Sumber :
  • Pixabay/pexels

YOGYAKARTA – Monosodium Glutamat (MSG) atau mecin terlanjur memiliki reputasi buruk jika dikaitkan dengan kesehatan. Padahal, bumbu bercita rasa gurih ini juga punya manfaat jika dikonsumsi sesuai takaran yang dianjurkan. 

6 Minuman Penghancur Lemak Sebelum Tidur, Dijamin Tubuh Tetap Ideal

Ya, asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti MSG, memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup mereka. Yuk, scroll untuk tahu informasi selengkapnya.

Hal itu dibuktikan dari hasil analisa darah dan antropometri tes pada sebuah penelitian Elderly Meal Project. Tim peneliti yang dikepalai oleh Dr. Toto Sudargo, M.Kes – ahli gizi yang concern terhadap asupan gizi lansia melakukan penelitian Elderly Meal Project. 

Makan Bergizi Gratis Dimulai Hari Ini di 26 Provinsi, Disebut "Program Sangat Besar" Prabowo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian program makanan dengan kandungan tinggi protein, energi, vitamin, dan mineral, tetapi rendah garam, gula, dan lemak, dapat memperbaiki status gizi pada lansia yang berujung pada peningkatan kualitas hidup mereka. 

Jangan Salah Lagi! Ini Beda Probiotik dan Prebiotik Serta Manfaatnya untuk Kesehatan

Periode penelitian dilakukan pada Oktober 2021 hingga Januari 2022, dengan metode purposive sampling serta mengambil lokasi penelitian di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha (BPSTW) Unit Abiyoso dan BPSTW Budi Luhur - Yogyakarta. 

Menurut Dr. Toto, karena faktor usia hormon-hormon pengatur selera makan pada lansia cenderung menurun, sehingga berpotensi menyebabkan malnutrisi pada lansia. Malnutrisi menunjukkan efek buruk yang dapat dialami sebagian besar lansia, yaitu keletihan dan gangguan otot.

“Penelitian Elderly Meal Project yang kami lakukan bersama Ajinomoto ini menunjukkan bahwa, setelah diberikan program pemberian makan pada lansia, terjadi penurunan yang signifikan pada kadar gula darah," kata dokter Toto saat webinar dalam rangka Hari Lansia Nasional, yang dihadiri sebagian besar mahasiswa/i keperawatan, yang digelar secara online. 

Lanjutnya, hal ini ditunjukkan dari persentase pria lansia yang memiliki nilai HbA1C pada kelompok diabetik, yaitu sebesar 52,9 persen turun menjadi 23,5 persen. 

"Pendidikan gizi tentang pentingnya menjaga pola makan seperti mengurangi makanan manis mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan. Signifikansi kenaikan asupan protein terjadi pada kedua kelompok lansia pria dan wanita," sambungnya.

Ilustrasi garam.

Photo :
  • Pixabay/kaboompics

Hasil penelitian juga menunjukkan, menu rendah garam dalam program pemberian makan terbukti dapat menurunkan tekanan darah pada lansia, yaitu SBP (Systolic Blood Pressure) dan DPB (Dyastolic Blood Pressure). 

Sebelumnya, petugas dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah diberikan edukasi tentang pentingnya diet garam terutama pada menu makanan lansia. Mengurangi penggunaan garam kemudian ditambahkan dengan produk Ajinomoto dapat mengurangi kadar natrium dalam makanan lansia. 

Meskipun pemakaian garam dapur pada BPSTW Unit Abiyoso dan Budi Luhur telah dikurangi, tidak membuat nafsu makan para lansia menjadi menurun. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa makanan terbukti tetap enak walaupun tidak menggunakan takaran garam sebanyak sebelumnya. 

"Selera makan lansia sebenarnya cenderung rendah karena berbagai faktor fisiologis dan psikologis. Namun sebenarnya dapat diatasi dengan meningkatkan daya terima reseptor rasa melalui pengaturan keseimbangan rasa dasar (manis, asam, pahit, asin, dan umami atau gurih)," tukas dr. Toto. 

Plt. Direktur Kesehatan Usia Produktif & Lansia Kemenkes RI, dr Nida Rohmawati, MPH, dalam kesempatan yang sama menyampaikan perihal kebijakan, inisiatif, dan strategi yang dilakukan pemerintah dalam momen Hari Lansia Nasional 2023 dengan tema nasional ‘Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat’.

“Sebenarnya, peningkatan jumlah lansia merupakan indikator dari keberhasilan pembangunan kesehatan dengan menurunnya angka kematian dan semakin meningkatnya umur harapan hidup," katanya. 

Ilustrasi lansia.

Photo :
  • Pixabay

"Namun, ini juga sekaligus menjadi tantangan karena lansia banyak mengalami kemunduran fisik, mental, ekonomi, dan sosial. Inilah yang harus kita bersama maintain supaya lansia juga bisa meningkatkan kualitas hidupnya,” imbuh dr Nida.

Terkait kelanjutusiaan, Pemerintah RI telah memiliki strategi nasional kelanjutusiaan yang diatur dalam Perpres No. 88/2021 yang menjadi landasan Rencana Aksi Nasional Kemenkes. 

"Strateginya ada 5, yaitu Peningkatan perlindungan sosial, jaminan pendapatan dan kapasitas individu; Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia; Pembangunan masyarakat dan lingkungan ramah lansia; Penguatan kelembagaan pelaksana program kelanjutusiaan; Penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak lansia,” bebernya. 

Dokter Nida turut memberikan pendapatnya terkait penelitian yang dilakukan Dr. Toto Sudargo dan di-support oleh Ajinomoto, tersebut. Menurutnya, penelitian Elderly Meal Project menarik. 

"Ternyata dari hasil studinya setelah diberikan pemberian makanan bergizi seimbang dengan menambahkan MSG sebagai strategi pengurangan asupan garam, terjadi penurunan tekanan darah. Ini sangat menarik tentunya, namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan kadar maksimal pemberian MSG-nya, efek samping jangka panjang, dan juga respons spesifik bagi orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit degeneratif seperti hipertensi dan diabetes,” ujar dr Nida.

Sementara itu, Grant Senjaya, Head of Public Relations Department Ajinomoto, mengatakan, Elderly Meal Project yang dilakukan bersama tim Dr. Toto ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat luas. 

"Di usia lanjut pun masyarakat sangat bisa tetap meningkatkan kualitas hidup dan harapan hidup sehat, dengan cara menjaga asupan makanan bergizi seimbang dan juga mengurangi asupan gula, garam, dan lemak," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya