Dokter Duga Ada 3 Cacing di Tubuh Fajri Pria Obesitas 300 kg
- VIVA/Sherly
JAKARTA – Fajri Pria Obesitas 300 kilogram yang berasal dari Tangerang tengah mendapat perawatan khusus dari tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dalam penanganannya, tim dokter menduga sejumlah penyebab kondisi Fajri mengalami obesitas, termasuk kondisi penyakit filariasis yang disebabkan tiga spesies cacing di tubuh pasien.
Dijelaskan dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA, bahwa pasien dengan nama lengkap Muhammad Fajri (MF) ini secara kasat mata memiliki kaki kanan yang lebih besar.
Setelah ditelusuri, dokter Nadia menjelaskan bahwa terdapat pembesaran akibat sumbatan pada organ-organ tubuhnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
"Kaki kanan yang membesar itu kita membuat difusi dengan limfedema, yaitu akibat dari sumbatan limfa. Kemungkinan juga penyebabnya apa, apakah kemungkinan ada devite di trombosit, tadi sedang kita cari," ungkap dr Nadia, dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.
Filariasis Disebabkan 3 Cacing
Menurut dokter Nadia, penyebabnya yang masih ditelusuri membuat tim medis cenderung mengarah pada penyakit filariasis atau kaki gajah. Sebab, gejalanya mirip dengan kondisi tersebut.
Filariasis atau yang yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, karena baik anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah.
"Mungkin juga salah satu diri kita [diagnosis] itu adalah filariasis dan jadi kita sedang mencari juga penyebab dari kaki kanannya yang menjadi bengkak membesar tersebut," imbuh Nadia.
Filariasis disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya.
Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk, baik genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres.
Dokter Nadia melanjutkan bahwa sebenarnya pembesaran pada kaki kanan yang mulai membengkak itu terlihat terjadi sejak tiga bulan lalu. Diduga, berat badannya yang obesitas ekstrem turut terkait oleh kondisi kaki gajah. Namun, tim medis memiliki dugaan lain terkait obesitas dan kaki gajah.
"Kalau menurut kami pokoknya jelas ada hubungan dengan sumbatan limfa. Obes-nya sih bisa (disebabkan kaki gajah), tapi kemungkinan besar ada hubungan (lain) dengan kecelakaan tiga tahun lalu, ini masih dugaan ya," imbuhnya.
Dampak Filariasis Secara Fisik dan Mental
Dikutip laman Kementerian Kesehatan, penyakit kaki gajah pada fase klinis akut ditandai dengan gejala demam berulang selama 3-5 hari, hilang bila cukup istirahat namun dapat timbul kembali setelah bekerja berat. Namun, fase kronis penyakit kaki gajah dibagi menjadi beberapa stadium berikut:
Stadium I ditandai bengkak pada anggota tubuh hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus), dan kulit yang bengkak tetap cekung setelah ditekan selama beberapa detik (pitting edema).
Stadium II gejala bengkak pada anggota tubuh tidak hilang saat bangun pagi, tidak ada lipatan kulit (masih halus) dan pitting edema.
Stadium III ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, kulit masih halus dan normal, non pitting edema.
Stadium IV ditandai bengkak menetap, lipatan kulit dangkal, dan ada benjolan (nodul) di kulit.
Stadium V ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam dan ada nodul di kulit.
Stadium VI ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dangkal dan dalam, mossy foot gambaran seperti berlumut.
Stadium VII ditandai bengkak menetap dan membesar, lipatan kulit dalam, nodul-nodul, mossy foot, dan penderita tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari.
Penyakit kaki gajah ini bersifat menahun (kronis), bila tidak mendapat pengobatan, akan menimbulkan kecacatan yang menetap seumur hidup, misalnya berupa bengkak atau pembesaran di beberapa anggota tubuh misalnya kaki, lengan, atau buah zakar (skrotum).
Seseorang yang menderita penyakit kaki gajah (Filariasis) akan berdampak pada psikologis penderita dan keluarganya, misalnya disembunyikan oleh keluarga atau sengaja menyembunyikan diri.
Penderita tidak dapat bekerja secara optimal, hidupnya bergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.
Beberapa penatalaksanaan kasus filariasis mandiri antara lain, mencuci bagian tubuh yang bengkak dengan air bersih dan sabun, memberi salep antibiotik/antijamur sesuai indikasi, meninggikan bagian yang mengalami pembengkakkan, menggerakkan bagian yang bengkak agar peredaran darah tetap lancar, dan memakai alas kaki atau pakaian yang adjustable (tidak ketat).