Selain Masalah Napas, Fajri Pria Obesitas Berbobot 300kg Idap Kaki Gajah

Pria obesitas di Tangerang, Muhammad Fajri (27)
Sumber :
  • Instagram @lambe_turah

JAKARTA – Pria obesitas bernama Fajri dengan bobot tubuh nyaris 300kg tercatat memiliki banyak komplikasi penyakit. Selain masalah pada pernapasannya, Fajri ternyata didiagnosis mengidap masalah pada kakinya yakni filariasis atau kaki gajah.

Dijelaskan dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr. dr. Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA, bahwa pasien dengan nama lengkap Muhammad Fajri (MF) ini secara kasat mata memiliki kaki kanan yang lebih besar. Setelah ditelusuri, dokter Nadia menjelaskan bahwa terdapat pembesaran akibat sumbatan pada organ-organ tubuhnya.

Muhammad Fajri, pria berbobot 300 Kg.

Photo :
  • VIVA/Sherly

"Kaki kanan yang membesar itu kita membuat difusi dengan limfedema, yaitu akibat dari sumbatan limfa. Kemungkinan juga penyebabnya apa, apakah kemungkinan ada devite di trombosit, tadi sedang kita cari," ungkap dr Nadia, dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.

Menurut dokter Nadia, penyebabnya yang masih ditelusuri membuat tim medis cenderung mengarah pada penyakit filariasis atau kaki gajah. Sebab, gejalanya mirip dengan kondisi tersebut. Filariasis atau yang yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, karena baik anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah.

"Mungkin juga salah satu diri kita (diagnosis) itu adalah filariasis dan jadi kita sedang mencari juga penyebab dari kaki kanannya yang menjadi bengkak membesar tersebut," imbuh Nadia.

Filariasis disebabkan oleh tiga spesies cacing Filaria, yaitu Wucheria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori, yang ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit kaki gajah dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk, baik genus Anopheles, Culex, Aedes, dan Armigeres.

Dokter Nadia melanjutkan bahwa sebenarnya pembesaran pada kaki kanan yang mulai membengkak itu terlihat terjadi sejak tiga bulan lalu. Diduga, berat badannya yang obesitas ekstrem turut terkait oleh kondisi kaki gajah. Namun, tim medis memiliki dugaan lain terkait obesitas dan kaki gajah.

Kaget! Anak-anak Sekarang Rentan Ginjal hingga Autoimun, Ini Penyebabnya Menurut Zaidul Akbar

"Kalau menurut kami pokoknya jelas ada hubungan dengan sumbatan limfa. Obes-nya sih bisa (disebabkan kaki gajah), tapi kemungkinan besar ada hubungan dengan kecelakaan tiga tahun lalu, ini masih dugaan ya," imbuhnya.

Pria obesitas di Tangerang, Muhammad Fajri (27)

Photo :
  • TikTok @viral.dongs
Penderita Obesitas Boleh Olahraga ke Gym? Begini Kata Pakar

Ada pun, Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti mengatakan bahwa kondisi Fajri saat dirujuk dari RSUD Tangerang ke RSCM nampak kelelahan. Tak hanya itu, kondisi Fajri yang masih sadarkan diri tercatat mengalami kesulitan napas dan gerak sehingga tim dokter perlu memeriksa sejumlah fungsi organ.

"Kita sedang memeriksa ada beberapa yang sudah ada hasilnya, antara lain fungsi jantung, paru, ginjal sampai hati kita harus periksakan. Bagaimana yang lain-lain kita harus pastikan apakah perlu diskusi dengan tim dari penyakit langka," ujar dokter Lies dalam konferensi pers, di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023. 

Konsumsi Air Minum Murni Bisa Jadi Detoks Hingga Bantu Ginjal Bekerja Optimal, Seperti Apa Cirinya?

Lantaran kondisinya yang langka, dokter Lies tak dapat memastikan peluang kesembuhan Fajri. Sebab, proses pengobatannya membutuhkan berbagai alat perawatan serta waktu yang cukup lama dengan tim dokter multidisiplin agar benar-benar menangani dengan tepat. Satu hal yang paling disorot adalah sistem pernapasannya.

"Melihat kasus ini kayanya agak lama (sembuh). Kita harus berpikir mengenai kondisi berat saja bagaimana harus lepas dari ventilator. Kita tak mungkin lepas dalam 1-2 hari," ujar dokter Lies.

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024