Fajri Pria Obesitas 300 Kg Dirawat di Ruang Khusus, RSCM: Kami Bobol Pintunya
- VIVA/Sherly
JAKARTA – Meluasnya informasi atau pemberitaan publik terkait kasus seorang pria bernama Fajri sebagai penderita obesitas yang saat ini dirawat di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) menjadi trending topik di Indonesia.
Perawatan pasien berusia 27 tahun ini ternyata membutuhkan ruangan khusus dengan memberikan sejumlah alat yang ada di ruang perawatan intensif (ICU) disertai dokter multidisiplin.
"Kasus ini adalah kasus yang langka dimana RSCM menerima rujukan dari dinas kesehatan Yangerang. Beberapa waktu lalu RSCM juga sudah menerima kasus rujukan obesitas luar biasa, salah satunya dari Bekasi dan sudah dikembalikan. Terkini adalah kasus dewasa yaitu seorang laki-laki usia 27 tahun," ujar Direktur Utama RSCM, dr. Lies Dina Liastuti, dalam konferensi pers, di RSCM, Jakarta, Rabu 14 Juni 2023.
Fajri sendiri merupakan orang dewasa dengan penderita obesitas. Pasien dirujuk dari RSU Kota Tangerang dan tiba di RSCM pada Jumat malam, 9 Juni 2023 dan telah dilakukan triage di IGD.
Kemudian pasien dipindahkan ke ruang perawatan rawat inap terpadu Gedung A dimana di ruangan tersebut hanya ada pasien Fajri.
"Karena kondisi yang luar biasa itu, kami tidak bisa rawat di ruang rawat biasa, tapi kami siapkan ruang khusus dengan tidak diisi oleh pasien lain," ujarnya.
Keadaan pasien dalam keadaan sadar penuh pada saat tiba di RSCM dapat diajak berkomunikasi namun masih mengalami kelelahan pasca evakuasi dari RSU Kota Tangerang ke RSCM.
Pasien sudah dalam penanganan RSCM dan proses observasi agar bisa direncanakan prosedur perawatan lanjutan bagi pasien.
"Karena tidak bisa di tempat tidur tidak memungkinkan ada tempat tidur sebesar yang dibutuhkan karena (pasien) berat sekali maka alat-alat ICU kita tarik ke ruangan tersebut dengan modifikasi ruangannya, kita membobol pintu dan sebagainya," tambah Lies.
Perawatan yang dibutuhkan diantaranya ventilasi mekanik menggunakan ventilator untuk membantu pernapasan sementara pemantauan ketat tanda vital tekanan darah, pernapasan, saturasi oksigen, dan laju nadi, teropong saluran napas untuk evaluasi ada dahak yang tersumbat atau tidak dan menilai saluran napas.
Selain itum pemantauan juga meliputi paru-paru pasien, pemeriksaan hormon insulin, hormon tiroid, dan gula darah puasa untuk mengevaluasi kondisi obesitas pasien, rencana pemeriksaan aliran darah ke kepala oleh dokter saraf untuk menilai ada penurunan suplai darah ke otak atau tidak, dan rencana pemberian obat topikal untuk infeksi di kulit.
Rencana-rencana prosedur perawatan tersebut diatas diperlukan untuk menstabilkan kondisi pasien saat ini, dimana pasien membutuhkan ventilasi mekanik karena terdapat kondisi gagal napas yang membuat pasien tidak bisa bernapas dengan sendirinya.
Pasien Fajri ditangani oleh tim dokter multi-disiplin keilmuan diantaranya Anestesiologi dan Perawatan Intensif, Respirologi, Endokrin-Metabolik Gastro-Enterologi, Kardiologi, lImu Penyakit Dalam, Bedah Digestif, Bedah Vaskuler, Urologi, Neurologi, Psikiatri, Dermatologi Venerologi, Rehabilitasi Medik, Gizi Klinik, dan tim nakes lainnya.
Ada pun obesitas adalah penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang digunakan (energy expenditure) dalaam waktu lama (WHO, 2000).
Indeks massa tubuh (IMT) adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.
IMT merupakan salah satu metode pengukuran obesitas dari beberapa metode pengukuran lainnya.
Dikutip dari Kementerian Kesehatan, di dunia obesitas meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 1980 dimana 39% dari orang dewasa berusia 18 tahun ke atas kelebihan berat badan dan 13% mengalami obesitas.
Di Indonesia, 13, 5% orang dewasa usia 18 tahun kelebihan berat badan, sementara itu 28,7% mengalami obesitas (IMT > 25). Pada anak usia 5-12 tahun, sebanyak 18,8% kelebihan berat badan dan 10,8% mengalami obesitas.