Sering Kram dan Nyeri Hebat saat Menstruasi, Waspada Penyakit Ini Mengintai

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.
Sumber :
  • Pixabay/Saranya7

JAKARTA – Siklus menstruasi biasanya dialami oleh para perempuan secara rutin setiap bulannya. Dalam setiap siklus menstruasi ini, tak sedikit remaja perempuan yang mengeluhkan sejumlah tanda ketidaknyamanan seperti kram perut, nyeri hebat, bahkan hingga tak mampu lagi bergerak leluasa serta menjalani aktivitasnya.

Kenali Penyebab Gangguan Menstruasi, IDI Ciamis Berikan Informasi Pengobatan

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi & reproduksi, Dr. dr. Muharam Natadisastra, Sp. O. G, Subsp. F. E. R, menjelaskan bahwa pada dasarnya, menstruasi terjadi diiringi dengan perubahan hormonal pada perempuan. Namun, idealnya perubahan tersebut tak menimbulkan rasa ketidaknyamanan, bahkan sangat menganggu aktivitas.

Flek, menstruasi, perdarahan, haid, pembalut

Photo :
  • Pixabay/ pikulkeaww_333
Kenali Penyebab Nyeri Haid, IDI Deiyai Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

"Menstruasi itu sebenarnya nggak sakit. Kalau sakit, berarti ada gangguan," tuturnya dalam acara media bersama RS Pondok Indah, di Jakarta.

Menurut dokter Muharam, nyeri saat menstruasi kerap dianggap hal biasa yang sebenarnya patut diwaspadai. Perspektif masyarakat yang kurang tepat ini dapat memicu minimnya deteksi dini pada kesehatan kesuburan pada perempuan. Dengan adanya gejala yang kurang nyaman selama menstruasi, itu sebenarnya menjadi tanda bahwa risiko gangguan hormon sangat mungkin terjadi.

Nyeri Haid Tak Tertahankan? Waspada Endometriosis! Kenali Gejalanya Sekarang

"Kemungkinan (gangguan hormonal) ada endometriosis atau PCOS. Umur 12 tahun bisa saja udah kena endometriosis. Kalau ada nyeri haid, harus lihat dulu jangan sampai terlambat. Endometriosis itu seumur hidup. Jadi masalah itu harus dikendalikan sejak dini," ungkapnya.

Endometriosis adalah penyakit di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah di panggul dan membuat lebih sulit untuk hamil. Endometriosis dapat dimulai pada periode menstruasi pertama seseorang dan berlangsung hingga menopause.

Sementara, PCOS relatif umum, terutama pada wanita yang terdeteksi memiliki masalah kesuburan. PCOS Ini mempengaruhi 8 hingga 13 persen wanita usia reproduksi, antara remaja akhir dan menopause. Hampir 70 persen dari kasus ini tetap tidak terdiagnosis.

ilustrasi menstruasi

Photo :
  • Dok. Ist/Lammily

"Kalau obat-obatan sudah tidak membantu (atasi) endometriosis, berarti ada kemungkinan (gangguan) lain," kata dokter Muharam.

Pada dasarnya, siklus menstruasi yang ideal sendiri berkisar antara 21 hingga 35 hari. Periode Menstruasi tersebut juga kerap berlangsung selama 5-7 hari dengan volume darah tak melebihi 80 mL. Ketika menstruasi terjadi tidak demikian disertai gejala yang membuat tubuh tak nyaman, maka kemungkinan tubuh berisiko pada gangguan hormonal. Maka, dianjurkan segera memeriksakannya ke dokter.

"Bisa jadi ada gangguan hormon kalau memendek siklusnya, jadi dari 35 hari menjadi 14 hari. Atau kalau memanjang dari 35 hari menjadi lebih dari 40 hari," ujar dokter Muharam

"Harus periksa minimal setahun sekali apalagi ada gejala dan berharap memiliki anak saat nikah," sambungnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya