Kesiapan Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Madinah Hadapi Armuzna
- MCH 2023
MADINAH – Klinik Kesehatan Haji Indonesia atau KKHI, Madinah melakukan berbagai antisipasi dan persiapan menjelang puncak haji, pada 29 Juni 2023 mendatang. KKHI Madinah saat ini tengah merawat 85 orang jemaah dengan berbagai keluhan, terbanyak adalah gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh dehidrasi.
Menurut data Sistem Informasi Komunikasi Haji Terpadu atau Siskohat yang diakses pukul 14.25 waktu Arab Saudi, Selasa, 6 Juni 2023, total jemaah yang dirawat di berbagai rumah sakit di Mekkah, Madinah dan Jeddah berjumlah 128 orang jemaah. Sedangkan jemaah haji yang meninggal dunia sudah mencapai 21 jemaah.
Angka kematian jemaah di hari ke-14 dan 15 operasional haji tahun ini lebih tinggi dibandingkan 3 tahun sebelumnya. Tingginya angka kematian jemaah haji ini karena profil jemaah haji Indonesia saat ini, sekitar 30 persennya merupakan jemaah lanjut usia (lansia) yakni berusia di atas 65 tahun.
Kepala Seksi kesehatan KKHI Daker Madinah dr. Alfarizi menjelaskan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terutama menjelang puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifa dan Mina), pada 29 Juni mendatang pihaknya saat ini mulai memetakan kesehatan jemaah dengan medical check-up (MCU).
MCU gelombang pertama diperuntukkan bagi jemaah dari Madinah, gelombang kedua untuk jemaah dari Jeddah. Ketiga, mempersiapkan pendampingan bagi lansia untuk aktivitas yang menguras fisik.
"Alahamdulillah hari ini dalam beberapa hari kemi laksanakan pertama medical check up. Jadi jemaah-jemaah yang risiko tinggi penyakit kita minta pada petugas kloter mengusulkan pada KKHI untuk dilakukan pemeriksaan di setiap kloternya. Alhamdulillah beberapa kloter sudah dilakukan pemeriksaan sehinga bisa evaluasi seperti apa kondisi jemaah jelang Armuzna," kata dr Alfarizi.
dr Alfarizi juga menjelaskan bahwa kondisi kesehatan jemaah haji Indonesia tahun ini hampir 50-60 persennya merupakan jemaah dengan risiko tinggi penyakit dan usia. Sehingga, banyak hal yang harus diantisipasi, sehingga ada tim promosi kesehatan yang beri edukasi kesehtan secara langsung khususnya di daerah Madinah.
"Salah satu promosi kesehatan yang dilakukan, dengan memberikan beberapa oralit untuk cegah dehidrasi dan meminta jemaah tetap minum 200 ml per jam, jangan tunggu haus, beribadahlah sesuai dengan kemampuan kesehatan, beraktivitas di luar gedung pakai payug, masker, sendal karena cuaca setelah jam 2 sampai jam 4 sore di tas 42 derajat celscius.
Seperti diketahui, KKHI Madinah memiliki berbagai fasilitas mulai dari IGD, laboratorium, radiologi, farmasi, rawat inap dan ICU. Jemaah haji dapat memeriksakan dirinya ke tempat ini secara gratis alias tanpa biaya.